Moneter.id – Ketua Umum Partai Berkaya Tommy Soeharto mengunjungi Kabupaten Cianjur, Jawa
Barat, Senin, 25 Maret 2019 lalu untuk memberikan bukti program ekonomi
kerakyatan dan pembangunan sektor pertanian yang diusung partainya bukan isapan
jempol.
“Sektor pertanian Indonesia jalan di tempat, di tengah
kian berkembangnya pertanian negara-negara tetangga. Dan Partai Berkarya
berkomitmen memberikan solusi,” kata Tommy Soeharto usai panen raya di Desa
Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa
(26/03/2019).
Solusinya, lanjut putra bungsu Presiden Soeharto itu,
adalah program ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal dan penggunaan pupuk
cair bregadium teknologi hypernano. Lainnya, keringanan memperoleh pupuk dengan
cara bayar setelah panen.
“Kearifan lokal adalah tradisi dan budaya bercocok
tanam masyarakat. Partai Berkarya akan merevitalisasinya untuk meningkatkan
hasil produksi,” kata Tommy Soeharto dalam dialog dengan para petani.
Seperti di Purbalingga, Partai Berkarya melakukan uji
percontohan penggunaan pupuk bregadium teknologi hypernano di beberapa petak
sawah di Desa Sukasirna. Hasilnya, produksi padi mencapai enam ton atau jauh di
atas rata-rata produksi per hektar secara nasional. Secara umum, hasil produksi
padi petani binaan Partai Berkarya naik 30 persen. “Kami memberi bukti bukan
janji,” kata Tommy Soeharto.
“Penggunaan pupuk bregadium adalah solusi untuk
meningkatkan produksi pangan nasional dan menyejahterakan petani,” lanjutnya.
Selain pupuk, Partai Berkarya juga membangun Saung
Berkarya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Membentang seluas tiga hektar,
Saung Berkarya adalah miniatur desa mandiri energi dan pangan.
Rencananya, Tommy Soeharto akan membangun Saung
Berkarya di setiap kabupaten, agar masyarakat desa belajar bagaimana mandiri
energi dan pangan. Kebutuhan energi untuk memasak, penerangan, mesin penetasan
telur ayam, dan lainnya, menggunakan biogas kotoran sapi.
“Ada tujuh ekor sapi, dengan produksi kotoran cukup
untuk membuat biogas, ayam petelur yang memenuhi kebutuhan gizi harian, dan
kebun berbagai sayuran dan lokasi pembibitan yang tidak menggunakan pupuk
kimia,” jelas Tommy.
Kotoran sapi yang telah diambil gas-nya digunakan
sebagai pupuk. Untuk pestisida, Saung Berkarya menggunakan air kencing sapi.
Saung Berkarya adalah solusi bagi pembangunan pertanian secara terpadu.
Menurut Tommy, selama 21 tahun reformasi sektor
pertanian terabaikan. Kesejahteraan masyarakat, terutama petani, cenderung
menurun. Produk pertanian lokal tak berdaya, dan menjadi kelas dua, di tengah
serbuah produk impor.
Partai Berkarya, katanya, berkomitmen melakukan
perubahan. Tidak hanya menyejahterakan petani, tapi juga buruh, nelayan, dan
masyarakat kecil lainnya. “Itulah fokus Partai Berkarya, yang mengusung tagline
Indonesia Berkarya,” pungkas Tommy Soeharto.