Sabtu, November 1, 2025

Hindari Phishing, Jangan Posting Foto Selfie dan KTP di Medsos ya Gaes…

Must Read

Moneter.id – Fenomena kehadiran
pinjaman online atau pinjol sekarang ini tengah marak di masyarakat. Dengan
adanya kecanggihan teknologi pengajuan pinjol dapat dilakukan cukup dari
genggaman tangan.

Syaratnya pun mudah,
asal ada foto selfie atau swafoto dengan
KTP, proses pengajuanmu akan diproses.

Meski mudah, namun
kalian harus tetap hati-hati. Foto selfie dengan KTP kalian
bisa jadi incaran penjahat. Paling sering pelaku menggunakan teknik phishing.

Phishing adalah modus kejahatan
untuk melakukan penipuan dengan mengelabui korban. Tujuannya mencuri data
penting, seperti identitas diri, password, kode
PIN, kode OTP (one time password) pada akun-akun
keuangan, seperti mobile banking, internet banking,
paylater, 
dompet digital, hingga kartu kredit.

Jika sudah dapat data pentingnya,
akun dijebol, duit dikuras sampai habis alias ludes. Pada umumnya aksi
kejahatan ini dilancarkan melalui email maupun media sosial lain, seperti
mengirimi link palsu, membuat website bodong, dan sebagainya.

So, berikut cara
menghindari modus penipuan untuk mendapatkan foto selfie dengan
KTP kamu, seperti dikutip dari laman Cermati.com, Sabtu (10/10/2020)
:  

Verifikasi Identitas Diri

Modus kejahatan phishing yang bisa dikenali adalah email masuk
dari bank, media sosial, perusahaan penyedia aplikasi dompet digital, atau
lainnya. Berisikan informasi peningkatan keamanan, iming-iming hadiah, atau
lain sebagainya.

Ada link atau tautan yang harus kamu buka. Setelah
itu, kamu akan digiring ke website palsu
rancangan pelaku atau ke halaman sebuah formulir.

Intinya meminta kamu
memasukkan data kredensial, kode PIN, kode CVV pada kartu kredit, nama ibu
kandung alamat, nomor telepon, dan informasi lainnya.

Selain itu, meminta kamu
mengunggah foto selfie dengan KTP atau dokumen lain (NPWP,
SIM) yang terlihat jelas. Kalau sudah detail seperti itu, sebaiknya kamu
berpikir ulang mengirimkannya.

Jika email tersebut
datang dari pihak bank resmi, petugas bank tidak akan pernah meminta kode PIN
dari nasabah. Bila ada yang meminta, berarti sudah jelas, itu penipuan.

Foto Selfie KTP Akan
Dijual

Foto selfie bersama
KTP adalah salah satu data rahasia saat registrasi layanan online. Maka dari
itu, penipu akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya demi uang. 

Kalau kamu mengirim foto
selfie ke penipu, mereka akan membuat akun atas namamu. Misalnya di bursa mata
uang kripto, akunmu dipakai untuk pencucian uang. Akibatnya, kamu yang kena
getahnya. Terlibat masalah hukum.

Selain itu, data
foto selfie dan KTP kamu dijual penipu di pasar gelap dengan
harga sangat mahal. Kemudian datamu akan dipakai sesuka hati pembeli.

 

Ciri-ciri Penipuan Online

Kenali ciri-ciri penipuan online bermodus foto selfie dan
KTP, seperti Kesalahan Ketik. Dalam email maupun formulir data
palsu yang dibuat penipu tidak dibuat dengan bahasa atau kalimat yang baik. Ada
kesalahan tata bahasa dan bisa juga kesalahan pengetikkan.

Curigai Alamat Pengiriman. Setiap mengirim email,
perhatikan alamat pengirim. Pastikan tidak ada yang janggal. Jika email tersebut
datang dari pihak bank resmi misalnya, biasanya akan menggunakan email kantor,
bukan pribadi. 

Nama Domain Tidak Cocok. Meski alamat pengirim terlihat sah,
situs yang menampilkan formulir palsu kemungkinan besar berlokasi di domain
tidak terkait atau mencurigakan.

Batas Waktu. Pelaku phishing seringkali menuliskan email yang berisi
batas waktu yang cepat sebuah link palsu
untuk diakses. Artinya setelah lewat dari batas waktu, link akan kadaluwarsa. Yang kamu harus ketahui,
perusahaan yang baik tidak mungkin memburu nasabah atau penggunanya dalam waktu
cepat.

Meminta Informasi Berulang. Berpikirlah seribu kali kalau kamu
sudah memberikan informasi yang diminta pada saat registrasi (alamat email,
nomor telepon), lalu mereka meminta lagi informasi yang sama.

Tidak Ada Pilihan Lain. Biasanya di formulir phishing yang dibuat penipu, kamu tidak punya
pilihan lain selain mengunggah foto selfie dengan KTP.

Tidak Ada Informasi Resmi. Kalau kamu benar-benar harus
mengonfirmasi atau verifikasi identitasmu, biasanya itu tidak wajib. Bukan
sebuah keharusan.

Informasi tentang
konfirmasi identitas juga pasti tersedia di situs resmi perusahaan. Sementara
kalau penipuan, pastinya informasi itu tidak tertera alias bohong.

Maka pastikan kalau
mendapatkan email mencurigakan, jangan langsung klik link palsu tersebut. Cek lagi dengan
mengunjungi website resminya.

Tips Hindari Penipuan
Online Berkedok Unggah Foto Selfie :

1. Bersikap curiga terhadap
permintaan untuk verifikasi identitas di layanan yang sudah kamu gunakan. Jika
kamu bingung apakah melaksanakan atau mengabaikan sebuah email, lebih baik cari
informasi di situs resmi perusahaan untuk memastikan kebenarannya.

2. Perhatikan kualitas kalimat
atau isi email. Ingatlah, kesalahan tata bahasa, kata-kata yang hilang, atau
kesalahan ketik dalam sebuah komunikasi perusahaan sangat jarang terjadi

3. Periksa darimana email itu
berasal dan ke mana tautan atau link Perusahaan
mengirim email dari domain resmi dan syarat atau ketentuan apapun akan
dijelaskan pada situs resmi mereka. Termasuk formulir pendaftaran bisa
diperoleh di situs tersebut.

4. Kalau tertera batas waktu yang
memaksa kamu mengakses link palsu tersebut, lebih baik cuekin.
Daripada kamu jadi korban tipu-tipu penjahan dunia maya.

5. Jika ragu, hubungi call
center 
atau contact center Tetapi
jangan gunakan nomor yang disediakan dalam email atau link palsu
tersebut. Cari saja di situs resmi atau email konfirmasi pendaftaran.

6. Instal antivirus dan
rajin update untuk menjaga
keamanan ponsel dan datamu terhadap kejahatan phishing dan
penipuan online.

Jangan Sebar Foto Selfie di
Media Sosial

Dalam menjaga keamanan
data dan akun keuanganmu adalah jangan pernah membagikan foto selfie dan
KTP, SIM, NPWP, hingga kartu kredit ke media sosial, seperti Facebook,
Instagram, Twitter, TikTok dan lain sebagainya. 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Harga Referensi CPO Naik Tipis, Biji Kakao Melemah 14,53 Persen Periode CNovember 2025

Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK)...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img