
Lima Bisnis Prospek versi Ignasius Jonan
Moneter.id
–
Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengungkapkan ada lima bisnis yang
prospektif di masa depan, mulai dari mobil listrik hingga kecerdasan buatan atau
artificial intelligence (AI).
"Ada lima bisnis atau kegiatan ke depan yang
sangat menarik," kata Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
ini di Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Yang pertama, katanya, yakni energi baru terbarukan
yang dinilainya wajib untuk dikembangkan di masa depan. "Renewable energy ini menurut saya, it is mandatory (ini wajib). Mau
dihitung bagaimana pun it is beyond
economic calculation (di luar hitungan ekonomi), ini harus duduk mau beres
bagaimana," katanya.
Kedua, lanjutnya, yakni kendaraan atau mobil listrik. “Apapun
nanti teknologinya, baik hidrogen maupun baterai litium, pengembangan kendaraan
listrik harus dilakukan demi masa depan dunia,” jelas Jonan.
Dalam 10 tahun ke depan, jelasnya, Produk Domestik
Bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai 10 ribu dolar AS.
"Misal dalam 10 tahun, GDP 2030 itu 10 ribu dolar
AS, atau naik 2,5 kali dalam 10 tahun, itu berapa kendaraan bermotor yang
dibutuhkan. Kalau semua pakai combustion
engine, luar biasa polusinya. Apalagi kita tidak tertib menggunakan combustion engine yang ramah
lingkungan," katanya.
Jelasnya, yang Ketiga, yaitu bisnis online. “Perkembangan
bisnis daring akan memberi dampak pada platform properti secara keseluruhan. Ia
menilai gedung perkantoran, perumahan dan properti lainnya harus mendukung
ketersediaan koneksi internet yang cepat,” ucapnya.
"Mungkin sekarang kompleks perumahan atau wilayah
dengan broadband (koneksi internet
cepat) luar biasa, yang fast broadband,
itu mungkin nilainya akan naik," katanya.
Keempat, lanjut Jonan, yaitu bisnis di sektor
lingkungan hidup. Menurut Jonan, kini semakin banyak pihak yang memberikan
perhatian khusus terhadap lingkungan. Bahkan PBB dan World Economic Forum (WEF)
pun sudah mendorong program penanaman 1 triliun pohon di dunia.
"Uni Eropa, waktu saya bertugas juga sudah ribut
mempermasalahkan hasil perkebunan sawit kita, apakah ini memenuhi standar eco friendly atau tidak. Ini akan
datang, tidak hanya secara bidang karena makin lama akan datang," katanya.
Dan Kelima, bisnis yang tidak kalah penting sudah
mulai masuk dalam kehidupan adalah kecerdasan buatan atau AI. “AI merupakan
tulang punggung dari revolusi industri 4.0 yang tengah digadang-gadang pemerintah.
Teknologi tersebut juga yang nantinya akan menciptakan aktivitas robotik yang
bisa menggantikan peranan manusia,” urainya.