
Program Padat Karya Tunai, PUPR Targetkan Serap 777.206 Tenaga Kerja pada Tahun 2021
Moneter.id
–
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyerapan
program Padat Karya Tunai (PKT) sebanyak 777.206 tenaga kerja pada tahun 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Program PKT
dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur dengan melibatkan
masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur
berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Diharapkan manfaatnya dapat langsung memberikan kontribusi pada program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca Pandemi COVID-19.
“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan
meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana
hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan
protokol physical and social distancing
untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Menteri Basuki di Jakarta, Senin (11/1).
Pada 2021, Kementerian PUPR terus melanjutkan program
infrastruktur kerakyatan yang dilakukan melalui skema PKT. Alokasi anggaran
program tersebut untuk tahun 2021 disiapkan guna menyerap tenaga kerja sebanyak
777.206 dengan anggaran sebesar Rp12,06 triliun,
Untuk program infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) yang
dilaksanakan dengan skema PKT dialokasikan anggaran sebesar Rp3,23 triliun yang
dilaksanakan oleh seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS), Ditjen SDA
Kementerian PUPR yang tersebar di 34 Provinsi.
Alokasi anggaran tersebut disalurkan melalui 7
kegiatan yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di
10.000 lokasi senilai Rp2,25 triliun dan pembuatan Akulfer Buatan Simpanan Air
Hujan (ABSAH) senilai Rp70,8 miliar tersebar di 265 lokasi.
Selanjutnya pelaksanaan kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan (OP) Air Tanah dan Air Baku di 1.703 lokasi sebesar Rp68,49
miliar, OP Irigasi dan Rawa di 735 lokasi sebesar Rp 213 miliar, Tugas
Pembantuan OP Irigasi dan Rawa sepanjang 2.041 km sebesar Rp 328 miliar, OP
Sungai dan Pantai di 1.360 lokasi dengan anggaran sebesar Rp244 miliar, dan OP
Bendungan, Danau, Situ, Embung sebesar Rp60,52 miliar di 503 lokasi.
Di Bidang Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR melalui
Ditjen Bina Marga menganggarkan dana sebesar Rp3,01 triliun untuk pekerjaan
preservasi jalan senilai Rp1,05 triliun, preservasi jembatan sebesar Rp460
miliar, dan revitalisasi drainase jalan sebesar Rp1,5 triliun.
Pelaksanaan program peningkatan infrastruktur
konektivitas dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN/BPJN)
yang tersebar di 34 provinsi.
Kemudian Bidang Permukiman dialokasikan anggaran
sebesar Rp3,36 triliun yang digunakan untuk program PKT reguler seperti
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 4.390 desa
dengan anggaran Rp910 miliar, Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dengan
dana Rp1,56 triliun dan akan dilaksanakan di 1.260 lokasi, Tempat Pengelolaan
Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 147 lokasi dengan anggaran Rp90
miliar.
Kemudian Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Wilayah (PISEW) di 900 kecamatan sebesar Rp540 miliar, serta Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) di 261 kelurahan dengan anggaran Rp260 miliar.
Selanjutnya anggaran padat karya juga disalurkan oleh
Ditjen Perumahan melalui program rumah subsidi atau dikenal dengan Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 114.900 unit. Pada TA 2021
dialokasikan sebesar Rp2,46 triliun yang dilaksanakan melalui peningkatan
kualitas rumah swadaya. (Ant)