
Ketua OJK prediksi ekonomi syariah tumbuh tinggi tahun 2021
Moneter.id
–
Industri syariah selama pandemi Covid-19 mampu tumbuh dibandingkan industri
konvensional, contohnya kredit perbankan syariah yang tumbuh 9 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso usai acara sarasehan bersama
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tema "Menjadikan Jatim sebagai Basis
Industri Halal" di Surabaya, Jumat (26/3).
“Pertumbuhan kredit syariah tahun lalu yang cukup
bagus, tahun ini bisa lebih besar lagi," kata Wimboh.
Wimboh memperkirakan pertumbuhan ekonomi syariah tahun
ini bisa tumbuh lebih tinggi dari capaian tahun lalu, hal ini sejalan dengan
pemulihan ekonomi nasional sekaligus besarnya potensi berbagai industri
berbasis syariah.
Menurutnya, industri syariah punya potensi besar di
Indonesia, karena memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Namun, kondisi
penduduk Tanah Air perlu didorong agar lebih maju, sebab masih banyak
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Ini yang perlu dibina bersama dan kembangkan.
Perlu membuat terobosan bagaimana Indonesia ini menjadi pusat dan masyarakat
syariah dunia," katanya.
Ia menjelaskan, untuk menciptakan masyarakat yang
syariah perlu disiapkan ekosistem mulai dari produknya hingga kualitasnya, dan
saat ini di Jatim juga sudah mulai tercipta ekosistem berbasis syariah dengan
potensi ribuan pesantren yang ada.
Namun demikian, ia menyadari, Indonesia masih kurang
kuat dibandingkan dengan negara lain dalam pengembangan industri syariah,
sebagai contoh usaha travel syariah yang dimiliki Thailand.
"Memang secara global, Indonesia yang memiliki
penduduk muslim terbesar namun ironisnya masih kalah dengan negara-negara yang
nonmuslim, travel syariah kalah dengan Thailand, begitu juga halal food kalah
dengan Singapura, artinya Singapura merencanakan ini dengan baik,"
tuturnya.