
Rugi bersih Indika Energy tahun 2020 naik jadi USD117,54 juta
Moneter.id
–
PT
Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 117,54 juta di
tahun 2020. Rugi ini meningkat jika dibanding akhir tahun sebelumnya yang
mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 18,16 juta.
“Imbasnya, rugi per saham dasar memburuk menjadi
US$ 0,0226 dibandingkan akhir tahun 2019 yang mencatatkan rugi per saham
senilai US$ 0,0035,” tulis perseroan diketerangan resminya di Jakarta, Senin (5/4).
Jelas perseroan, pendapatan bersih tahun 2020
tercatat sebesar US$ 2,077 miliar atau turun 25,34% dibanding tahun 2019
yang tercatat sebesar US$ 2,782 miliar. Tapi beban pokok penjualan tercatat
sebesar US$ 1,823 miliar atau turun 22,59% dibanding tahun 2019 sebesar US$
2,355 miliar.
Alhasil, laba kotor turun 40,61% menjadi US$ 253,87
juta. Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar US$ 867,29 juta
atau turun 17,03% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$
1,045 miliar.
Adapun total kewajiban tercatat sebesar US$ 2,626
miliar atau tumbuh 2,17% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat
sebesar US$ 2,570 miliar. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar US$
3,493 miliar atau turun 3,4% dibanding akhir tahun 2019 yang tecatat sebesar
US$ 3,616 miliar.
Kemudian arus kas diperoleh dari aktivitas operasi
tercatat sebesar US$ 122,68 juta atau turun 21,79% dibanding akhir tahun 2020
yang tercatat sebesar US$ 156,09 juta.
Diketahui, perseroan mencatatkan produksi batu bara
dua anak usaha akan melampau target awal. Dimana dari anak usaha Kideco Jaya
Agung sampai dengan akhir tahun mencapai 33 juta ton dari target awal hanya 29
juta ton dan sedangkan dari PT Multi Tambangjaya Utama sebesar 1,2 juta
hingga 1,3 juta ton.
Untuk target produksi Kideco Jaya Agung tahun 2021
sebesar 30 juta ton batu bara dan Multi Tambangjaya Utama sekitar 1,4 juta ton.
Untuk tahun ini, perseroan membidik produksi batubara
hingga 31,4 juta ton. Produksi itu berasal dari dua anak usahanya, yakni PT
Kideco Jaya Agung dan Multi Tambangjaya Utama (MUTU).