
Menparekraf-Dubes RI untuk Prancis gali peluang kembangkan kerja sama parekraf
Moneter.id
–
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Sandiaga Salahuddin Uno, bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Prancis,
Arrmanatha Nasir membahas potensi kerja sama dengan Group Lous Vuitton Moët
Hennessy (LVMH) untuk pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah
Air di kancah internasional.
“Ini merupakan langkah cepat kami dalam menggali
potensi industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjalin kolaborasi
berikutnya dengan Louis Vuitton Moët Hennessy yang merupakan perusahaan induk
dari brand-brand ternama dunia,” ujar Menparekraf Sandiaga, Senin (5/4).
Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andorra, dan
Monaco, Arrmanatha Nasir, menjelaskan bulan Januari 2021 brand KENZO telah
melakukan syuting iklan komersial untuk minyak wangi baru mereka di Ubud, Bali.
“Hal yang sama dengan Christian Dior yang juga telah
menjalin kerja sama untuk menghasilkan produk kreatifnya dengan menggunakan
tenun endek Bali untuk spring summer collection 2021 mereka,” ucapnya.
Untuk itu, Menparekraf akan terus mendorong agar
produk ekonomi kreatif seperti kain-kain tenun tradisional Indonesia dapat dipakai
oleh brand-brand dunia. Sehingga produk ekonomi kreatif Indonesia semakin
dikenal dan pelaku UMKM atau artisan lokal bisa naik kelas hingga pasar
internasional. Begitupun dengan promosi pariwisata melalui iklan komersial yang
dilakukan brand ternama.
Selain itu, Dubes Arrmanatha menjelaskan terdapat
departement store di Paris yang merupakan satu group dengan Galeries Lafayete.
Pengunjung yang datang mencapai sekitar 21 juta pertahun. Dan pihak Prancis
menawarkan kerja sama untuk melakukan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif,
yang nantinya bisa diperuntukkan bagi artisan lokal Indonesia untuk menampilkan
produk kreatifnya di pasar internasional khususnya di Prancis.
“Ini peluang besar untuk pengembangan sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.
Koordinator Industri Kreatif Fesyen, Kriya, dan Desain
Produk Romi Astuti, menuturkan salah satu potensi terbesar adalah kerja sama
dengan LVMH, karena di bawah group ini banyak sekali brand premium. Bagaimana
brand-brand di bawah grup LVMH ini bisa kita berikan insentif untuk bisa
membuat iklan di Indonesia.
“Sebelumnya saya sempat bertemu dengan teman-teman
dari P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia), mungkin kita bisa membuat
satu konsep dimana insentif dari Pemerintah diberikan kepada komponen yang di
Indonesia. Saya yakin waktu iklan Kenzo pasti ada Indonesia partnernya, ada
crew, peralatan, penginapan, catering, dan lain sebagainya. Ini sebenarnya juga
kalau kita bisa memberikan satu program insentif dan dikombinasikan dengan
sektor periklanan termasuk juga promosi pariwisata, jadi evertything we can win on this project,” katanya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif
KADIN Ariful Y. Hidayat, mengatakan banyak peluang yang bisa terjalin dengan
Prancis untuk mendorong produk-produk industri ekonomi kreatif atau UMKM bisa
berkembang tidak hanya di ranah nasional tapi internasional. Terlebih lagi
dengan adanya department store seperti yang dikatakan Dubes Arrmanatha, yang
nantinya bisa menjual produk kreatif Indonesia.
“Saya berpikir bahwa UMKM kita ini bisa masuk di food
truck di Prancis, misalnya martabak Indonesia kita bawa ke center of Paris,
dengan mengedepankan cita rasa khas Indonesia. Namun, ini perlu mendapat
dukungan dari pihak-pihak terkait terutama dari kedutaan yang bisa memasukkan
produk lokal Indonesia ke negara tersebut. Sehingga, mereka mengenal bahwa
makanan seperti martabak ini berasal dari Indonesia,” ujarnya.