Moneter
– PT
Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan pendapatan senilai Rp 2,90 triliun di
kuartal III-2021. Raihan ini naik 0,62% dari periode yang sama tahun
lalu sebesar Rp 2,88 triliun.
Perseroan menjelaskan, beban
pokok penjualan dan beban langsung yang naik menjadi Rp1,89 triliun dari
sebelumnya Rp1,61 triliun menjadikan rugi bersih APLN bertambah.
“Rugi
bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
tercatat Rp464,82 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp430,24 miliar.
Dilihat dari kontributor pendapatan, penjualan APLN meningkat 3,85% menjadi
Rp2,19 triliun dari sebelumnya Rp2,11 triliun,” tulis perseroan diketerangan resminya, Rabu (01/11).
Penjualan rumah tinggal melesat 981,8%
menjadi Rp540,90 miliar dari sebelumnya Rp50 miliar. Namun, penjualan apartemen
yang menjadi tulang punggung perseroan masih turun 29,59% menjadi Rp835,16
miliar dari sebelumnya Rp1,18 triliun. Sedangkan pendapatan berulang dari sewa,
hotel, dan lain-lain turun 8,13% menjadi Rp713,40 miliar dari sebelumnya
Rp776,58 miliar.
Hingga akhir September 2021, APLN mencatat
pendapatan prapenjualan senilai Rp1,33 triliun. Marketing sales itu sebanyak
83% berasal dari penjualan properti di Podomoro Park Bandung, Podomoro City
Deli Medan, Pakubuwono Spring, Grand Taruma (Karawang) dan Podomoro Golf View
Cimanggis.
“Perseroan
akan terus memacu penjualan properti di berbagai daerah hingga akhir tahun 2021,” kata Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land,
Justini Omas.
Kata Justini, pada
kuartal IV/2021 ini, APLN akan gencar menjual proyek baru seperti di Bukit
Podomoro Jakarta. “Kegiatan
di berbagai pusat bisnis yang dikelola APLN, baik mal, trade mall, dan
perhotelan juga menunjukkan kenaikan pengunjung yang signifikan,” paparnya.