
Adira Finance Catat Kenaikan Pembiayaan Baru Sebesar 32,5 Persen di Kuartal I/2022
Moneter –
Perusahaan pembiayaan non-bank, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau
Adira Finance mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebelum pajak sebesar 44,3%
secara tahunan (year on year/yoy)
menjadi Rp 304,5 miliar pada kuartal I/2022.
“Pencapaian itu diikuti perbaikan kualitas aset dan
peningkatan pertumbuhan pembiayaan baru (booking),” tulis perseroan diketerangan resminya,
Kamis (28/4/2022).
Perseroan
mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 32,5% (yoy) menjadi Rp 7,2
triliun di kuartal I/2022. Dengan total piutang yang dikelola (termasuk porsi
pembiayaan bersama) perusahaan sebesar Rp 40,8 triliun hingga Maret 2022,
sedikit menurun sebesar 2,8% (yoy). Penurunan itu disebabkan rundown portfolio yang
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pembiayaan baru.
Hingga
Maret 2022, per posisi Desember 2021 jumlah kumulatif nasabah yang pinjamannya
telah direstrukturisasi sebanyak Rp 19 triliun. Sementara itu, nilai outstanding akun
restrukturisasi telah menurun menjadi Rp 4,31 triliun.
Adapun
rasio pembiayaan bermasalah (non
performing financing/NPF) gross konsolidasi membaik menjadi sebesar 2%
dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,4%. Hasil tersebut didukung
aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas
pembayaran konsumen.
Sementara itu, pos beban operasional meningkat sebesar
5,6% (yoy) sejalan dengan pertumbuhan bisnis perusahaan. Sedangkan biaya kredit
(cost of credit/CoC)
terus mengalami penurunan sebesar 33,3% (yoy) menjadi Rp 284 miliar pada
kuartal I-2022.
Secara
keseluruhan, Adira Finance membukukan laba bersih sebelum pajak tumbuh 41,2%
menjadi Rp 395,4 miliar. Return
on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing meningkat
menjadi sebesar 4,9% dan 14,6%.