
Transaksi Selama Ramadan dan Idul Fitri 2022 Dorong PDB Nasional Sebesar 0,14 ptp
Moneter –
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro
menyatakan transaksi selama Ramadan dan Idul Fitri 2022 akan mendorong Produk
Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 0,14 poin
to poin (ptp).
“Hal ini tercermin
dari frekuensi dan nominal transaksi belanja masyarakat yang meningkat sejak
bulan Maret 2021,” katanya, Minggu (08/05/2022).
Kata Andry Asmoro, diprediksi laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2022 bertengger di kisaran 5,17%, yang dimulai dengan
proyeksi capaian 4,95% laju kenaikan PDB pada triwulan I-2022.
“Ada beberapa faktor penting yang dapat
mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Tanah Air ke depan. Salah satunya,
perbaikan harga komoditas yang telah berlangsung sejak akhir 2020 lalu,” beber Andry.
Peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO), batubara, dan nikel akan meningkatkan
transaksi belanja dan berujung pada perbaikan ekonomi di daerah.
“Kenaikan harga batubara akan meningkatkan
penjualan mobil niaga sementara peningkatan harga CPO akan mendorong penjualan
mobil penumpang. Sektor turunan lainnya juga diprediksi akan mengalami
perbaikan sejalan dengan stabilitas harga komoditas,” ujarnya.
Menurutnya, jika mobilitas masyarakat dilonggarkan
dan kasus covid-19 dapat ditekan atau tidak ada varian baru yang mematikan,
maka pemulihan ekonomi daerah dipastikan akan lebih masif. “Pembangunan yang
memicu perbaikan kualitas infrastruktur di daerah mampu menopang keberlanjutan
pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP) setidaknya terdapat sebanyak 201 proyek dan 10
program dalam Proyek Strategis Nasional Terbaru. Tidak hanya di Pulau Jawa,
proyek strategis nasional ini juga tersebar di luar Pulau Jawa.
“Tingkat pembangunan infrastruktur, seperti jalan
tol, pelabuhan dan bandara yang semakin masif sangat berdampak pada kemudahan
mobilitas antar wilayah, baik untuk mobilitas manusia maupun barang,” tutupnya.