
Laba Bersih OK Bank Naik Sebesar Rp17,46 Miliar
Moneter –
PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 5,51
triliun pada 2021. Raihan ini meningkat sebesar 28,36%, dan mampu meningkatkan
laba bersih sebesar Rp17,46 miliar.
“OK Bank mencatat pertumbuhan penyaluran kredit
sebesar 28,36% menjadi Rp5,51 triliun hingga akhir 2021 dibandingkan Rp4.29
triliun pada tahun 2020” kata Wakil Direktur Utama Hendra Lie di Jakarta , Rabu
(11/5/2022).
Jelasnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga ikut tumbuh
25,28% menjadi Rp3,96 triliun dibandingkan Rp3.16 triliun pada tahun 2020.
Pertumbuhan DPK berasal dari dana murah (Current
Account Saving Account/CASA) berupa giro dan tabungan yang mengalami
kenaikan sebesar 13% secara tahunan dari Rp629,29 miliar menjadi Rp711,03
miliar.
“Meningkatnya penyaluran kredit membuat pendapatan
bunga yang dibukukan OK Bank meningkat menjadi Rp526,34 miliar dari sebesar
Rp439,16 miliar atau naik 19,85% pada 2020,” ujarnya.
Selain itu, beban bunga juga naik 7,88% secara tahunan
dari Rp 190,20 miliar menjadi Rp 205,18 miliar pada akhir 2021. Pendapatan
bunga bersih mencapai 29,05 persen secara tahunan dari Rp248,96 miliar menjadi
Rp321,17 miliar pada 2021.
Perseroan juga mampu menekan kredit bermasalah (NPL)
dengan rasio gross sebesar 3,58% sedangkan NPL gross pada akhir 2020 sebesar
dari 3,52%. Mencatatkan modal inti senilai Rp2,88 triliun pada Desember 2021,
naik 21,27% dari Rp2,37 triliun di posisi yang sama 2020.
“Kondisi ini menjadi salah satu faktor pendorong untuk
merealisasikan laba bersih Rp17,46 miliar pada 2021, naik 121,72% dari Rp7,88
miliar pada 2020,” tambah Hendra.
Dari perolehan laba tersebut, total aset OK Bank sebesar Rp7,72 triliun per 31 Desember 2021. Nilai itu tumbuh 23,04% secara
tahunan dari posisi akhir 2020 sebesar Rp6,27 triliun.
“OK Bank tetap menjaga kualitas kredit yang diberikan
dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) berada pada level sangat aman yaitu sebesar
50,88%," kata Hendra.
Selain itu, Margin Pendapatan Bunga Bersih (NIM)
perseroan menjadi 5,09% dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
sebesar 95,33% pada Desember 2021.
Ke depan, OK Bank akan tetap fokus untuk melakukan
pengembangan usaha dan ekspansi kredit pada sektor- sektor yang memiliki
potensi yang besar namun memiliki tingkat risiko yang lebih terukur.
Bank juga meningkatkan pengembangan layanan digital
melalui sistem INOAN untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
nasabah dalam meningkatkan daya saing sekaligus membuka potensi pasar baru
perseroan” ucap Hendra.
Ia menjelaskan, terkait rencana penambahan modal
melalui skema rights issue sebesar
Rp500 miliar dimulai pada kuartal III – 2022 karena OK Bank akan menggunakan
laporan keuangan Juli 2022.
“Kita berharap realisasi dana yang masuk pada kuartal
IV-2022 tersebut dapat digunakan memperkuat struktur modal dan ekspansi usaha
perseroan”, ujarnya.
Hingga 31 Desember 2021, APRO Financial Co, LTD
merupakan Pemegang Saham Utama dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan dengan
kepemilikan 12.755.587.400 lembar saham atau setara dengan 90,47 persen dari keseluruh saham Perseroan.