
Indef Sebut Indonesia Berpeluang Besar Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Sebesar 5,2 Persen di Tahun 2022
Moneter – Indonesia berpeluang besar mencapai
target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun 2022. Demikian
dikatakan peneliti ekonomi makro dan keuangan Institute for Development of
Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama, Rabu (11/5/2022).
“Hal itu karena pertumbuhan
ekonomi triwulan I-2022 mampu mencapai 5,01 persen dan hampir seluruh sektor
lapangan usaha telah mengalami pertumbuhan serta pemulihan,” kata Riza.
Jelas Riza, lapangan usaha
yang mengalami pertumbuhan di antaranya adalah pertambangan dan penggalian,
industri pengolahan, industri listrik dan gas, konstruksi, transportasi dan
pergudangan serta jasa keuangan dan real
estate.
Hanya ada empat sektor
lapangan usaha yang mengalami penurunan pertumbuhan dibanding triwulan I-2021
yaitu informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, serta pertanian, kehutanan dan
perikanan sekaligus pengadaan air, pengelolaan samah, limbah dan daur ulang.
Namun, Riza mengingatkan
pemerintah tetap perlu mengakselerasi dan mengatasi tantangan ekonomi di
triwulan berikutnya seperti inflasi.
Ia menjelaskan inflasi global
dapat berpengaruh ke Indonesia melalui perdagangan karena bahan-bahan baku
untuk industri pengolahan dalam negeri banyak yang masih impor. “Sehingga itu
akan mempengaruhi industri kita,” ujar Riza.
Selain itu, tantangan dari
sisi dalam negeri yaitu harga yang diatur pemerintah atau administered price yang naik seperti BBM yakni Pertamax juga akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan harga energi ini akan
mempengaruhi terutama biaya untuk industri pengolahan seperti adanya kenaikan
biaya produksi dan biaya distribusi.
Terlebih lagi, rencana
pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pun akan turut menggerus
daya beli masyarakat sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi ke depannya.
“Ini perlu diantisipasi
pemerintah bagaimana ini bisa diatur dengan baik terkait kenaikan harga BBM dan
listrik,” tungkasnya.