Moneter –
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan pendapatan Rp8,2 triliun di kuartal pertama
2022. Raihan ini meningkat 105,43% year
on year (yoy) dari sebelumnya Rp3,99 triliun pada kuartal pertama 2021.
“Beban pokok pendapatan perseroan mencapai Rp4,75
triliun dari sebelumnya Rp2,97 triliun. Namun, PTBA berhasil mencatatkan
kenaikan laba bruto menjadi Rp3,45 triliun pada kuartal I/2022 dari sebelumnya
Rp1,02 triliun,” tulis perseroan diketerangan resminya, Rabu (18/5/2022).
Selain itu, anak usaha dari MIND ID ini meraih laba
tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp2,27 triliun.
Laba bersih tersebut melonjak 354,61% yoy dari sebelumnya Rp500,52 miliar.
Perseroan menggelontorkan investasi Rp416,4 miliar
pada kuartal I/2022, naik drastis dari sebelumnya Rp167,62 miliar. Namun,
tingginya kas dari aktivitas operasi membuat kas setara kas akhir periode
mencapai Rp6,1 triliun, naik dari Rp4,43 triliun pada kuartal I/2021. PTBA
mencatatkan liabilitas Rp12,46 triliun per Maret 2022, naik dari Rp11,87
triliun pada akhir 2021.
Pada kuartal I/2022, liabilitas jangka pendek Rp7,96
triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang Rp4,5 triliun. Ekuitas PTBA
sejumlah Rp26,52 triliun per Maret 2022, naik dari Rp24,25 triliun pada akhir
tahun lalu.
Total aset PTBA pun mencapai Rp38,98 triliun pada
kuartal I/2022, naik dari sebelumnya Rp36,12 triliun.
Untuk diketahui, pada tahun 2022, perseroan
menargetkan produksi batu bara sebesar 36,41 juta ton atau naik 21% dari
realisasi produksi di 2021 sebesar 30,04 juta ton.
Sedangkan target produksi angkutan sebesar 31,50 juta
ton atau naik 24% dari periode tahun lalu sebesar 25,42 juta ton. Untuk volume
penjualan batu bara pada 2022, perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37,10
juta ton atau naik 31% dari realisasi penjualan 2021 yang hanya tercatat di
angka 28,37 juta ton.