Moneter –
PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menargetkan dapat menyalurkan kredit hingga
Rp10 triliun sepanjang 2022. "Kita targetkan akhir tahun mencapai Rp8
triliun sampai Rp10 triliun," kata Chairman CT Corp Chairul Tanjung, di Jakarta,
Kamis (19/5/2022).
Kata Chairul, perseroan pada kuartal I-2022 penyaluran
kredit bersih tercatat mencapai Rp4,77 triliun atau tumbuh 119,87% year on year (yoy). “Penyaluran kredit
melalui layanan 'pay later' akan
menjadi salah satu sumber pertumbuhan bank, terutama dari biaya administrasi
yang dibayar nasabah,” ujarnya.
"Kita arahnya bukan pakai bunga, tapi fee base, uang administrasi. Tentu ada
perhitungan terkait cost of fund dan
sebagainya nanti," katanya.
Pada tahap awal pengembangan, layanan ‘pay later’
menjadi salah satu yang dikenakan uang administrasi oleh Allo Bank, sementara
sebagian besar layanan lain yang diberikan kepada pengguna akan digratiskan.
"Di tahap awal pengembangan bank digital, fee base belum jadi fokus kita karena
layanan masih kita gratiskan. Buka akun gratis, tidak ada biaya administrasi
bulanan," katanya.
Adapun penyaluran kredit terutama didorong pada kredit
konsumer Allo Bank yang terhubung dalam ekosistem CT Corp diharapkan dapat semakin
mempermudah aktivitas nasabah.
Adapun Allo Bank ditargetkan meraih pengguna hingga 1
juta dalam seminggu peluncuran yang akan dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2022.
"Kita targetkan 1 juta customer dalam satu minggu pertama Allo Bank di-launching. Tentu di tahap berikutnya
pengguna diharapkan capai 10, 20, 30 juta hingga 50 juta konsumen yang
terdaftar," tungkasnya.