Moneter
–
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham sebesar Rp 500 miliar
dengan jangka waktu selama tiga bulan. Aksi korporasi ini dijadwalkan mulai 20
Mei hingga 19 Agustus 2022 mendatang.
Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan,
dengan nilai nominal yang disiapkan untuk buyback
sebesar Rp500 miliar, diperkirakan bisa membeli sejumlah maksimal 312,5 juta
lembar saham, dengan harga maksimal buyback
Rp1.700 per saham.
“Aksi buyback
diharapkan memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka
panjang, mengingat saham hasil buyback
atau treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang lebih
optimal ketika perusahaan membutuhkan penambahan modal,” kata Vidjongtius
disiaran persnya, Minggu (22/5/2022).
Menurutnya, perseroan akan menggunakan dana pinjaman
sebagai sumber pembiayaan utama aksi buyback.
Dampak biaya bunga dari aksi ini diperkirakan mencapai Rp29 miliar per tahun.
Pada kuartal I-2022, perseroan mencatat penjualan Rp
7,01 triliun. Realisasi penjualan itu naik 16,6% dibandingkan kuartal I-2021
sebesar Rp 6,01 triliun.
Laba bersih pemilik entitas induk naik 16,5% menjadi
Rp 835 miliar pada kuartal I-2022. Pada periode sama tahun sebelumnya tercatat
Rp 835 miliar. Pertumbuhan laba bersih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi pada kegiatan
operasional.
Sementara, laba bruto menguat 10,63% menjadi Rp 2,92
triliun pada kuartal I-2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,64
triliun.Laba usaha bertambah 17,2% menjadi Rp 1,05 triliun pada kuartal I-2022
dengan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 15%.