Moneter – PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia telah mencairkan klaim nasabah hingga sebesar Rp8,9 triliun sepanjang 2021. Selain itu, Manulife Indonesia meraih pendapatan bersih premi asuransi Rp12,1 triliun atau meningkat 42% dibandingkan 2020. Pertumbuhan signifikan itu didorong kenaikan pendapatan premi pada tahun yang sama.
Kinerja premi bisnis baru pada 2021 perseroan juga tumbuh
dua digit sebesar 35% dari sebelumnya Rp5,6 triliun menjadi Rp7,5 triliun
(berdasarkan Annualized Premium
Equivalent/APE).
"Selain dari pertumbuhan bisnis yang kuat ini,
kami senantiasa berkomitmen untuk membantu masyarakat mencapai tujuan finansial
dan membuat hidup lebih baik,” kata Presiden Direktur dan CEO Manulife
Indonesia Ryan Charland dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/5/2022).
Kata Ryan, tahun 2021 merupakan tahun yang menantang,
namun komitmen kami terhadap nasabah tetap terlihat dari hasil pembayaran klaim
sepanjang tahun sebesar Rp8,9 triliun atau Rp25 miliar setiap harinya.
Diketahu, hingga akhir 2021, total aset kelolaan
Manulife tumbuh 21% secara tahunan dari Rp86 triliun menjadi Rp104 triliun. Hal
ini mengindikasikan membaiknya kondisi pasar keuangan setelah tekanan pandemi
COVID-19 sejak 2020.
“Indikator kekuatan lainnya adalah Manulife tercatat
memiliki cadangan teknis Rp41,6 triliun hingga akhir 2021 yang sekaligus
menegaskan tekad perusahaan memastikan perlindungan keuangan jangka panjang
untuk seluruh nasabahnya,” jelas Ryan.
Selain itu, Manulife terus mempertahankan posisi modal
yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasi bisnisnya dengan rasio kecukupan
modal (risk-based capital/RBC)
sebesar 825% untuk bisnis konvensional dan RBC dana tabarru unit syariah pada
Desember 2021 sebesar 609%.
Sementara, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)
juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajer
investasi terbesar di Indonesia.
CEO dan Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan
sepanjang 2021, total dana kelolaan MAMI tumbuh 16,7 persen menjadi Rp113,4
triliun dan dana kelolaan reksa dana meningkat 27,4 persen menjadi Rp62,9
triliun pada akhir 2021.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas
kepercayaan para investor, institusi dan individu, serta dukungan para mitra
distribusi MAMI. Dukungan dan kepercayaan tersebut membuat kami berhasil
mempertahankan posisi MAMI di peringkat pertama daftar perusahaan manajer investasi
dengan dana kelolaan reksa dana terbesar di Indonesia," ujarnya.
Baik Manulife Indonesia maupun MAMI optimistis kinerja
2022 akan lebih baik dengan melihat kondisi perekonomian Indonesia yang mulai
membaik seiring meredanya pandemi.
Manulife berkomitmen pada pertumbuhan kebutuhan
perlindungan asuransi jangka panjang mengingat penetrasi yang masih rendah dan
meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya terlindungi asuransi.