Moneter – Perekonomian Indonesia memerlukan
pertumbuhan hingga 5,7 persen per tahun agar Indonesia dapat menjadi negara
maju pada 2045. Demikian disampaikan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian
Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar
Widyasanti dalam webinar Indonesia Development Forum 2022, Jumat (10/6/2022).
"Hasil exercise kami menunjukkan bahwa apabila
sepanjang 2022 sampai 2045 kita bisa tumbuh berkisar 5,7 persen, maka kita bisa
mencapai negara berpendapatan tinggi di 2043," katanya.
Artinya,
kata dia, apabila Indonesia hendak menjadi negara maju sebelum 100 tahun
kemerdekaan, pertumbuhan ekonomi harus mencapai minimal 5,7 persen per tahun. "Pertumbuhan
5 persen per tahun untuk Indonesia tidak cukup untuk membawa Indonesia menjadi
negara maju sebelum 2045," katanya.
Untuk
itu pemerintah memandang Indonesia memerlukan proses pengembangan industri
pengolahan dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi.
Pada
2021 saja industri pengolahan yang tumbuh 3,39 persen year on year menjadi
penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi yakni mencapai 0,70 dari total
pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 yang sebesar 3,69 persen.
"Diperlukan
ekosistem dengan regulasi yang kondusif, kesempatan berusaha untuk terus tumbuh
dan berkembang, ketersediaan sumber daya yang mencukupi, dukungan investasi dan
usaha yang sehat, serta tentunya ketersediaan sumber daya manusia industri atau
talent," katanya.
Adapun sebelum pandemi COVID-19, Bappenas memiliki memperkirakan Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah di 2036 dengan pertumbuhan ekonomi setidaknya 5,7 persen per tahun sejak 2015.
Hanya
saja target Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2036 harus
tertunda karena penyebaran pandemi COVID-19 yang menyebabkan ekonomi
terkontraksi pada 2020. (Ant)