MONETER – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 150,45 juta atau setara Rp 2,25 triliun pada semester I/2022. Raihan ini naik 155% dibanding paruh pertama 2021 yang sebesar US$ 58,78 juta.
“Laba perseroan tetap positif dalam siklus komoditas
yang sulit ini, karena perseroan fokus pada upaya untuk meningkatkan efisiensi
dan mengurangi biaya. Selain itu, perseroan telah diuntungkan oleh kondisi
harga nikel yang baik pada kuartal ini,” kata CEO dan Presiden Direktur Vale
Indonesia, Febriany Eddy, Minggu (31/7/2022).
Jelasnya, pendapatan perseroan sepanjang
Januari-Juni 2022 meningkat 36,05% menjadi US$ 564,53 juta dibanding periode
sama 2021 yang sebesar US$ 414,95 juta. Kenaikan pendapatan terjadi di tengah
penurunan volume produksi perseroan.
“Volume produksi INCO lebih rendah 13% pada semester
I/2022 dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal itu disebabkan adanya
pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4. Pekerjaan pembangunan kembali
itu sendiri telah selesai dilakukan dan tanur mulai memanas sejak 18 Juni 2022,”
paparnya.
Menurutnya, INCO merealisasikan harga jual rata-rata
sebesar 40% lebih tinggi pada kuartal II/2022, yang berdampak pada naiknya
pendapatan sebanyak 40% dibanding kuartal terakhir.
"Beban pokok pendapatan meningkat dari US$
142,3 juta pada kuartal I-2022 menjadi US$ 213,9 juta di kuartal II-2022,
terutama didorong oleh harga komoditas dan royalti yang lebih tinggi," kata
Febriany.
Selain itu, Febriany bilang, perseroan juga berhasil
menekan konsumsi batu bara pada kuartal II/2022, yang diimbangi dengan konsumsi
HSFO yang lebih tinggi. Pada kuartal tersebut, baik harga HSFO, diesel, maupun
batu bara meningkat signifikan masing-masing sebesar 21%, 22% dan 49% bila
dibandingkan dengan kuartal I-2022.
"Bahan bakar minyak dan batu bara merupakan
beberapa item biaya produksi terbesar PT Vale," bebernya.
Dari sisi EBITDA, Vale Indonesia pada kuartal II/2022
mencapai US$ 163,4 juta, lebih tinggi dibanding kuartal I/2022 sebesar US$
116,2 juta. Kas dan setara kas perseroan pada 30 Juni 2022 dan 31 Maret 2022
masing-masing sebesar US$ 585,9 juta dan US$ 518,0 juta.
"Pada kuartal II/2022, Vale mengeluarkan
belanja modal sekitar US$ 44,8 juta, lebih tinggi 6% dibanding belanja modal
yang dikeluarkan pada tiga bulan pertama 2022. Vale akan senantiasa
berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas," jelas
Febriany.