MONETER
– PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) membidik kenaikan
penjualan maksimal 15 persen pada 2023. Perseroan menetapkan target optimis
meskipun penjualan masih terkoreksi per September 2022.
Kata Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat,
potensi pertumbuhan di 2023 didorong oleh oleh sejumlah faktor, yakni
penambahan produk baru baik untuk ekspor maupun lokal. Sido Muncul juga akan
menambah jalur penjualan business to
business (B to B) untuk produk herbal bahan baku maupun produk aplikasi.
“Sido Muncul membidik perluasan ekspor pasar Afrika
Timur, seiring dengan dimulainya ekspor ke Kenya lalu dilanjutkan ke Tanzania
dan Uganda untuk produk Tolak Angin dan energy drink,” lanjut David.
Diketahui, penjualan Sido Muncul pada kuartal
III/2022 mencapai Rp1,0 triliun. Angka tersebut meningkat 37% dibandingkan
dengan penjualan pada kuartal II/2022 yang hanya sebesar Rp731,60 miliar.
Laba bersih juga tumbuh 83% dibandingkan dengan
kuartal sebelumnya, dari Rp150,52 miliar menjadi Rp274,88 miliar. Terlepas dari
perbaikan performa secara kuartalan, penjualan SIDO sepanjang Januari-September
2022 tercatat masih lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu.
Sementara hingga September 2022, SIDO membukukan
penjualan bersih sebesar Rp2,61 triliun atau turun 6% year on year (yoy) dibandingkan dengan Rp2,77 triliun pada Januari-September
2021. Laba bersih SIDO juga masih terkoreksi 17% yoy, dari Rp865,49 miliar menjadi
Rp720,44 sepanjang 2022.
