MONETER
– Perusahaan layanan logistik, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) resmi
mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan saham dibuka
naik 35 persen ke posisi Rp135 atau menembus batas auto reject atas (ARA) dari harga awal Rp100 per lembar saham.
Saham LAJU berada di level tertinggi Rp135 per
saham, dengan total frekuensi perdagangan 4.538 kali dengan volume perdagangan
32,52 juta saham dan nilai transaksi harian Rp4,39 miliar.
Perusahaan yang berdiri sejak 2007 ini menggelar IPO
sebanyak 700 juta saham dengan jumlah saham yang dilepas setara 32,56 persen
dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, serta menetapkan harga
penawaran Rp100 per saham dan masa penawaran umumnya berlangsung dari 20-25
Januari 2023.
“Saham LAJU mengalami kelebihan permintaan
(oversubscribed) sebanyak 223 kali dalam pencatatan saham perdana ini,” kata Komisaris
LAJU Dimas Teguh Mulyanto di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Dengan IPO ini, pihaknya optimistis pertumbuhan
perseroan akan mencapai target 25 persen year on year (yoy) pada 2023 ini,
dengan dana hasil IPO sebesar 23,7 persen akan disalurkan untuk pembelian unit
armada guna mendukung peningkatan operasional perseroan.
Dalam menopang lini bisnisya, perusahaan logistik
ini menerapkan sistem digitalisasi menyeluruh pada lebih dari 450 armada yang
tersebar di seluruh Indonesia, yang berfokus di area Jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi.
Dalam laporan keuangan yang tidak diaudit, LAJU mencatatkan pendapatan sebesar Rp147 miliar atau tumbuh 26 persen secara yoy dengan capaian laba netto tahun berjalan sebesar Rp12 miliar.
Di samping itu, perusahaan mengalami pertumbuhan
sebesar 50 persen di tahun 2022 dibandingkan dengan laporan keuangan audited
tahun sebelumnya.
