MONETER – PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) membukukan laba bersih sebesar Rp 658,51 miliar sepanjang tahun 2022. Raihan ini naik 35,70 persen secara year on year (yoy).
Tulis perseroan diketerangan resminya, Minggu (12/3/2023),
total pendapatan meningkat 24,54 % (yoy) menjadi Rp 2,22 triliun di tahun 2022.
Pertumbuhan itu ditopang oleh pendapatan pembiayaan konsumen mencapai Rp 2,12
triliun atau tumbuh 22,37% (yoy), diikuti peningkatan dari pos pendapatan atas
bunga bank dan lain-lain.
Sementara itu, total beban naik 18,15% (yoy) pada 2022
menjadi sebesar Rp 1,38 triliun. Selain itu, perusahaan juga membukukan peningkatan jumlah
aset sebesar 22,88% (yoy) menjadi Rp 6,57 triliun. Ada dua lini yang
memengaruhi peningkatan aset ini. Pertama,
pos kas dan setara kas meningkat 140,98% (yoy) menjadi Rp 1,51 triliun.
Kedua,
peningkatan pada piutang pembiayaan konsumen yakni sebesar 6,82% (yoy) menjadi
Rp 4,74 triliun. Peningkatan skala bisnis dan optimalisasi dari aspek
operasional tersebut juga yang mendorong pencapaian laba bersih perusahaan.
Kenaikan aset produktif berupa piutang pembiayaan
konsumen berdampak positif pada kinerja perseroan. Hal ini terlihat dari laba
bersih periode 31 Desember 2022 sebesar Rp 658,51 miliar atau meningkat 2,124%
dibandingkan periode 31 Desember 2021.
Mandala Finance juga mengalami peningkatan liabilitas
sebesar 29,05% (yoy). Liabilitas perusahaan naik dari Rp 2,58 triliun pada 2021
menjadi Rp 3,33 triliun pada 2022.
Sebagian besar disebabkan kenaikan pada jumlah pinjaman
115,37% atau sebesar Rp 1,00 triliun. Kenaikan pinjaman ini sejalan dengan
meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen dan meningkatnya kas dan setara
kas. Mandala Finance juga mencatat total ekuitas tumbuh
sebesar Rp 3,24 triliun atau naik 17,12% (yoy) pada tahun 2022.
