Kemenparekraf Apresiasi Quantum Temple Luncurkan Platform Web 3.0 Untuk Lestarikan Warisan Budaya
Skip to Content

Kemenparekraf Apresiasi Quantum Temple Luncurkan Platform Web 3.0 Untuk Lestarikan Warisan Budaya

Kemenparekraf Apresiasi Quantum Temple Luncurkan Platform Web 3.0 Untuk Lestarikan Warisan Budaya
Peluncuran Platform Web 3.0 untuk lestarikan warisan budaya yang ada di tanah air melalui teknologi blockchain dalam bentuk NFT di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (13/3/2023).

MONETER – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung Quantum Temple sebagai Platform Web 3.0 dalam melestarikan warisan budaya yang ada di tanah air melalui teknologi blockchain dalam bentuk Non Fungible Token (NFT).

 

Kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Quantum Temple telah memenangkan penghargaan "Awake Tourism Challenge" 2023 dari United Nations World Tourism Organization’s untuk kategori “Local community Involvement”.

 

“Quantum Temple memperkenalkan kekayaan warisan budaya melalui koleksi NFT yang memungkinkan para kolektor untuk menemukan, mempelajari, dan memberikan dampak sosial yang transparan bagi para praktisi warisan budaya dari seluruh dunia,” kata Menparekraf Sandiaga, Senin (13/3/2023).

 

Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf M Neil El Himam menjelaskan, kerja sama yang dilakukan Kemenparekraf dan Quantum Temple ini merupakan wujud kombinasi antara future dan heritage dengan ekonomi digital dan produk ekraf melalui teknologi blockchain dalam hal ini NFT.

 

“Selain bisa mengkonservasi heritage ke aset digital, melalui penjualan NFT ini nanti ada royalti sehingga memberikan sumber pemasukan baru bagi para kreator dan komunitas, dalam hal ini Quantum Temple membuat NFT dalam bentuk video cultural heritage di Bali. Quantum Temple sendiri mempromosikan NFT seperti video Jatiluwih, dan Pura Besakih. Hal ini memungkinkan para kolektor untuk memberikan dampak sosial bagi praktisi warisan budaya” kata Neil El Himam.

 


Tags :