Senin, Oktober 6, 2025

Perluas Ekspor di Uni Eropa, Kemenperin Dorong Tiga Produk Unggulan Indonesia

Must Read

Moneter.co.id – Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) mendorong tiga produk unggulan Indonesia yakni, pakaian,
tekstil, dan sepatu agar lebih memperluas pasar ekspor di Uni Eropa. Langkah
ini seiring upaya Indonesia yang tengah melakukan negosiasi dengan Uni Eropa
terkait perdagangan dan investasi kedua belah pihak.

“Kami melihat
potensi dari kedua pihak. Kami juga percaya, kerja sama Eropa dan Indonesia
akan terus membaik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai
menjadi pembicara pada EU-Indonesia Business Dialogue (EIBD) 2017 di Jakarta,
Selasa (28/11).

Negosiasi
melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) ini dilakukan,
salah satunya untuk mengantisipasi resolusi parlemen Uni Eropa yang dapat
mengganggu proses kerja sama kedua belah pihak. Contohnya mengenai kampanye
negatif yang digunakan untuk menekan ekspor minyak
kelapa sawit
Indonesia.

Sambil
menunggu penyesuaian standar, kedua belah pihak mesti merundingkan perjanjian
dagang agar kesepakatan akhir tercapai. Salah satu caranya adalah pembahasan
komoditas yang sensitif seperti kelapa sawit dibicarakan paling akhir.

“Untuk itu,
kami mendorong yang prioritas terlebih dahulu, yaitu clothing, footwear, dan
tekstil. Mereka juga dorong isu lain,” jelas Airlangga.

Ketiga produk
tersebut masih dikenakan bea masuk sebesar 12 persen, sedangkan minyak kelapa
sawit nol persen, kecuali beberapa produk turunannya yang terkena bea masuk
sekitar 10 persen.

Menperin
berharap, dengan adanya pembebasan bea masuk, menjadi peluang besar bagi
industri Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang. “Karena kita punya daya
saing tinggi, sehingga mereka pasang barikade,” jelasnya.

Misalnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional
telah mampu menunjukkan
daya
saingnya di tingkat global. Pasalnya, sektor andalan ini
telah
terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas
yang baik di pasar internasional
.

“Bahkan,
khusus untuk industri shoes and apparel
sport
, kita sudah melewati Tiongkok. Di Brasil, kita sudah menguasai pasar
di sana hingga 80 persen,” ungkap Airlangga.

Sebelumya, Menteri
Airlangga meminta perundingan dari
Perjanjian
Kemitraan Ekonomi Komprehensif
Indonesia dan Uni Eropa (IEU CEPA)
dapat lebih seimbang untuk kedua belah pihak. Negosiasi ini telah memasuki
putaran ketiga yang dilaksanakan di
Brussel
pada September 2017.

“Kami berharap peraturan-peraturan tersebut dapat
menghasilkan keuntungan ekonomis yang terukur, seperti akses pasar yang lebih
luas sebagai insentif bagi pihak yang dapat memenuhi kriteria
sustainability,” tuturnya.

Menperin
mengatakan, diperlukan peraturan yang lebih seimbang pada tiga elemen utama di
Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia
dan Uni Eropa,
yaitu
akses pasar, fasilitasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan
peningkatan kapasitas. “Kami percaya bahwa Indonesia dan Uni Eropa merupakan
mitra strategis dalam upaya pembangunan ekonomi,” ujarnya.

Di bidang
investasi nonmigas, Uni Eropa menjadi penanam modal terbesar ke-4 di Indonesia
setelah
Singapura, Jepang, dan Tiongkok

pada tahun 2016, dengan nilai investasi mencapai USD2,6 miliar atau naik
dibanding tahun sebelumnya sebesar USD2,26 miliar.

Investor dari
negara-negara
Uni Eropa di
Indonesia
didominasi,
antara lain
Belanda, Inggris, dan Perancis dengan tujuan utama
investasi ke provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.
(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img