Moneter.co.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berhasil menjaga
pertumbuhan EBITDA yang pada tahun 2017 mencapai nilai Rp5,5 triliun atau
tumbuh 4,8%, sedangkan untuk margin EBITDA sebesar 61,4% atau tumbuh 2,2% dari
tahun 2016.
“Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap
menjaga kinerja positif,” kata M. Agus Setiawan Corporate Secretary PT Jasa
Marga (Persero) Tbk., Senin (12/02)
Agus mengatakan, bahwa dari sisi pendapatan usaha di
luar konstruksi tercatat sebesar Rp8,9 triliun atau meningkat dari tahun 2016,
dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp8,3 triliun atau naik 4,5% dari
tahun 2016 dan pendapatan usaha lain Rp640,4 Miliar.
Di sisi lain, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang
pertumbuhan Aset dari sisi Hak Pengusahaan Jalan Tol yang mencapai Rp56 triliun
atau meningkat sebesar 61,2% dari tahun 2016, sehingga total aset Jasa Marga pada
tahun 2017 tercatat Rp79,2 triliun atau tumbuh sebesar 48% dari tahun 2016.
Sementara itu, di tengah mulai beroperasinya ruas-ruas
jalan tol baru, laba bersih Jasa Marga juga tetap terjaga, tercatat sebesar
Rp2,2 triliun atau tumbuh sebesar 16,5% dari tahun 2016.
“Pertumbuhan pendapatan jalan tol tetap tumbuh sesuai
dengan tren pertumbuhan volume lalu lintas setiap tahunnya secara konsolidasi,”
ucap Agus.
Selain itu, kata Agus, ruas-ruas jalan tol baru yang
mulai beroperasi dari tahun 2016 dan tahun 2017 juga telah menyumbang
pendapatan tol.
Pada tahun 2017, Jasa Marga telah mengimplementasikan
alternatif pembiayaan untuk pendanaan investasi yang sedang dilakukan perseroan.
Akhir Agustus 2017, Jasa Marga menerbitkan KIK EBA Mandiri JSMR01 senilai Rp2 triliun.
Skema pendanaan melalui sekuritisasi future revenue di Indonesia perdana
dilaksanakan oleh Jasa Marga. Terbukti, antusiasme investor terhadap penawaran
tersebut oversubscribed mencapai
hampir tiga kali.
Inovasi lainnya yang dilakukan Jasa Marga untuk menjaga
beban bunga, dengan melakukan project bond
yang telah dilakukan di Ruas JORR W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami) yang dikelola
anak perusahaan PT Marga Lingkar Jakarta.
“Bertujuan untuk me-refinancing
perbankan dengan rate yang lebih baik
dan mendapatkan tenor sesuai dengan kemampuan anak perusahaan tersebut,” ujar
Agus.
Ruas Tol JORR W2 Utara yang telah beroperasi penuh sejak
tahun 2014 ini memiliki tiga alasan strategis sebagai project bond perdana yaitu pertimbangan lokasi yang strategis,
pertumbuhan volume lalin yang sangat baik dan pertumbuhan yang tinggi serta
konsisten untuk pendapatan tol, EBITDA, margin EBITDA dan kondisi keuangan yang
stabil. Minat investor dibuktikan dengan tingginya penawaran hingga oversubscribed mencapai hampir dua kali
dari nilai penawaran sebesar Rp1,5 triliun.
Di akhir tahun 2017, lanjut Agus, Jasa Marga berhasil
melakukan global bond berdenominasi
Rupiah (Komodo Bond) yang mendapatkan respon positif dari para investor global
dengan nilai permintaan oversubscribed
hampir empat kali dari nilai penawaran Rp 4 triliun.
Dari sisi pengoperasian jalan tol baru, hingga tahun
2017, Jasa Marga telah mengoperasikan total 680 km. Penambahan ruas jalan tol
beroperasi sepanjang 88,7 km di tahun 2017, yaitu, Jalan Tol Semarang-Solo Ruas
Bawen-Salatiga (17,6 km), dioperasikan pada 25 September 2017.
Jalan Tol Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-Rembang (13,9 km),
dioperasikan pada 13 April 2017 (Seksi Bangil-Rembang) dan 3 Agustus 2017
(Seksi Gempol-Bangil). Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Ruas
Kualanamu-Sei Rampah (41,7 km), dioperasikan pada 20 Oktober 2017.
“Kemudian jalan Tol Surabaya-Mojokerto Ruas
Sepanjang-Krian (15,5 km) dioeperasikan pada 20 Desember 2017,” kata Agus.
Selain itu, pada akhir tahun 2017, Jasa Marga
mencatatkan penambahan konsesi jalan tol baru sepanjang 237 km, yakni Proyek
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (64 km) dan Proyek Jalan Tol
Probolinggo-Banyuwangi (172,9 km).
“Dengan penambahan konsesi tersebut, total konsesi yang
dimiliki Jasa Marga saat ini sepanjang 1.497 km,” beber Agus.
Upaya peningkatan pelayanan juga dilakukan Jasa Marga
dengan implementasi pembayaran 100% non tunai di jalan tol, perubahan sistem
transaksi dan integrasi transaksi Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak serta perubahan
sistem transaksi Jalan Tol Jagorawi.
“Jasa Marga terus berkomitmen mewujudkan konektivitas
antarwilayah di Indonesia serta senantiasa menjaga kinerjanya dalam rangka
mendorong percepatan pembangunan infrastruktur,” pungkas Agus.
(TOP)