Moneter.co.id – HSBC telah membukukan laba sebelum pajak sebesar USD17,2
miliar (atau setara dengan 12,3 miliar pounds) sepanjang tahun 2017. Pencapaian
ini meningkatkan keuntungan perusahaan mencapai 141% dibandingkan capaian tahun
2016 sebesar USD7,11 miliar.
Dilansir BBC,
Selasa (20/2) perbandingan memperlihatkan perbaikan, mengingat 2016 pihak
perbankan mengeluarkan beberapa biaya termasuk penjualan lini bisnisnya di
Brazil. Meskipun terkenal di British High Street, HSBC memanfaatkan sebagian
besar uangnya di luar Inggris, dengan Asia memperhitungkan sebagian besar
keuntungan global.
Pihak bank HSBC sendiri menerangkan, prospek transaksi
perdagangan regional Asia dan pinjaman terkait dengan proyek Belt and Road China
memberikan alasan untuk optimisme menyambut tahun ini.
Sementara walaupun terjadi peningkatan yang mencolok di
2016, tapi keuntungannya masih lebih rendah dari yang dilaporkan pada 2015 saat
menembus USD18.9 miliar.
HSBC menekankan yang menjadi fokus yakni dorongan untuk
merampingkan lini bisnis dan mengurangi biaya. Hal tersebut dipelopori oleh
Chief Executive Stuart Gulliver, yang pada tengah pekan kemarin menyerahkan
kendali ke John Flint setelah tujuh tahun memimpin.
Flint yakni mantan kepala perbankan ritel HSBC dan
manajemen kekayaan, mengatakan bahwa dia ingin mempercepat laju perubahan di
perusahaan.
HSBC mengatakan bahwa Asia dalam beberapa tahun terakhir
lewat wealth management, commercial
dan retail banking telah menjadi
pendorong utama pertumbuhan.
Pemberi pinjaman, yang memiliki kantor pusat regional di
Hong Kong, juga memperkuat kehadirannya di daerah Pearl River Delta yang sangat
padat penduduknya, untuk memberi pinjaman kepada perusahaan-perusahaan di
sektor real estat dan infrastruktur.
Di tahun 2017, bank tersebut mengatakan bahwa keuntungan
sebelum pajak dari Asia meningkat sebesar 89,3% dari tahun sebelumnya menjadi
USD15,3 miliar untuk menjadi sebagian besar keuntungan globalnya untuk tahun
ini. Hal iuni dibandingkan dengan kerugian USD1,9 miliar yang tercatat di
Eropa.
Meskipun mendapat kabar positif mengenai bisnis di
seluruh Asia, saham perusahaan di Hong Kong justru turun hampir 2,5% pada
perdagangan sore. HSBC sendiri juga terdaftar di London dan New York.
(HAP)