Senin, Oktober 6, 2025

Kucurkan USD 2 Miliar, Sekar Group Bangun Industri Logam Hilir di Konawe

Must Read

Moneter.co.id – Sekar Group dan Shandong Xinhai Technology Co. Ltd sebagai mitra bersiap
membangun industri logam hilir di Konawe, Sulawesi Tenggara. 

Harry Fong Jaya Pemimpin
Sekar Group  dan Chairman Shandong Xinhai Technology Co., Ltd
Wang Weguang telah bertemu  Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di
Jakarta, pekan lalu. 

Direktur
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian
Perindustrian Harjanto mengatakan investor ingin menggarap pabrik hilir menjadi
baja tahan karat. 
“Investasinya
US$2 miliar. Tentu ini akan bermanfaat bagi ekonomi Indonesia,” kata Harjanto,
Sabtu (4/3). 

Investasi
dalam jumlah besar ini didorong untuk segera terealisasi. Sesuai aturan yang
berlaku, investor juga dapat menikmati fasilitasi kemudahan investasi yang
dijanjikan pemerintah. “Ya tentu sesuai aturan yang berlaku. Seperti tax
allowance
 atau tax holiday,” katanya. 

Tax Holiday merupakan pembebasan pajak dalam periode
tertentu. Sementara itu, tax allowance adalah
pengurangan pajak penghasilan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh
pemerintah. 

Seperti
diketahui, Sekar Group menanamkan investasinya di Kecamatan Tinanggea, Kota
Kendari. Pabrik pemurnian ini memproduksi nickel pig iron, bahan baku
utama industri stainless steel.

Pabrik ini dibangun PT Bintang Smelter Indonesia (BSI), anak
perusahaan PT Ifishdeco dari Finna Group Surabaya salah satu sayap Sekar Group
bersama Wahana Tri Lintas Mining  yakni anak perusahaan Fujian PAN-Chinese
Mining Co Ltd, China. 

Industri
pengolahan logam menjadi salah satu pendorong utama manufaktur nasional saat
ini. Sumber daya alam dan peningkatan permintaan industri hilir yang dibarengi
kebijakan pemerintah membuat permintaan domestik terus bergerak naik. 

Harjanto
mengatakan pihaknya menargetkan industri logam dapat tumbuh 5,6% sepanjang
2018. Target ini di atas estimasi pertumbuhan ekonomi nasional yang menunjukan
investasi pengolahan logam masih menjadi penggerak manufaktur nasional. 

Target
pertumbuhan di atas rencana pertumbuhan ekonomi ini seiring dengan masuknya investasi
baru. Saat ini dominasi investasi yang masuk berupa produk pemurnian dan
hilirisasi bahan tambang.

Salah satu investasi yang sudah sangat siap yakni investasi
pengolahan alumunium oleh Indonesia Asahan Alumuniun. 

Dengan
adanya hilirasi di dalam negeri, Harjanto meyakini pabrikan yang berorientasi
produk akhir juga turut akan meningkatkan investasi. Pabrikan seperti produsen
kabel, bahan konstruksi, hingga otomotif dapat tumbuh karena adanya kepastian
bahan baku. 

 

(HAP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img