Moneter.id – PT
Bank Central Asia (BCA) Syariah menggelontorkan Rp 100 miliar sebagai
pembiayaan sindikasi bersama dengan 15 bank dan lembaga keuangan lainnya
termasuk BCA untuk proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated
(Jalan layang Cikampek) dengan PT Jasa Marga Jalan layang Cikampek (JJC).
Proyek
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sendiri memiliki panjang 36,40 km,
membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (km 9 sampai km 48). Jalan
Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diproyesikan untuk beroperasi penuh pada Maret
tahun 2019. Memasuki akhir Juli 2018, progres konstruksi jalan tol ini telah
mencapai 40,219%.
Pembiayaan
sindikasi proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan
yang pertama bagi BCA Syariah untuk penyaluran pembiayaan
infrastruktur pemerintah. Pada proyek Jalan layang Cikampek ini, BCA Syariah
menyalurkan pembiayaan investasi dengan akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ).
Presiden
Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, pembangunan infrastruktur
memberikan dampak yang baik bagi dunia usaha yang tentunya membuka peluang bagi
bank untuk penyaluran pembiayaan.
“Kami berharap partisipasi BCA Syariah
dalam pembiayaan sindikasi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
perkembangan perekonomian nasional,” ujarnya, Rabu (8/8).
Ia menambahkan, pembiayaan sindikasi yang
telah masuk dalam rencana penyaluran BCA Syariah ke depan antara lain bidang jalan raya/tol, tenaga
listrik, dan lainnya.
“BCA Syariah selalu berupaya memanfaatkan
peluang yang ada dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian. Selain itu,
kami melihat dengan partisipasi perbankan syariah, pemerintah kini memiliki
pilihan yang semakin luas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek-proyek
infrastruktur lainnya,” ucap John.
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) selaku
pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Layang (Elevated) resmi menerima
pendanaan melalui kredit sindikasi senilai Rp 11,363 triliun menyusul
penandatanganan perjanjian kredit sindikasi.
Direktur Utama PT JJC Djoko Dwiyono
menyebutkan kredit sindikasi ini diberikan oleh 16 kreditur baik dari bank
konvensional, bank syariah, dan lembaga keuangan non-bank.
“Untuk pertama kalinya proyek jalan tol
yang dibiayai lembaga perbankan yang bersifat syariah, sehingga proyek ini
lebih syar’i. Jalan tol sepanjang 36,4 Km ini memiliki investasi Rp 16,2
triliun dan didanai 70% pinjaman, dan 30% ekuiti,” tutup Djoko.
(HAP)