Minggu, Oktober 5, 2025

Menperin: Industri Kosmetik dan Jamu Bisa Jadi Ujung Tombak Ekonomi Nasional

Must Read

Moneter.id – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada
pembukaan Pameran Industri Kosmetik dan Obat Tradisional di Jakarta, Rabu (3/7)
menyatakan industri kosmetik dan jamu bisa menjadi ujung tombak yang baru bagi
sektor manufaktur dan ekonomi nasional, karena terdiri dari multiplayer.

“Industri kosmetik dan jamu sifatnya inklusif atau
banyak masyarakat yang bisa mengembangkannya,” katanya.

Menperin mengungkapkan, postur skala industri kosmetik
di Indonesia saat ini didominasi hingga 95% dari industri kecil dan menengah,
sedangkan sisanya merupakan industri besar. Dari industri skala menengah dan
besar ini, beberapa sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri seperti ke
kawasan ASEAN, Afrika, dan Timur Tengah.

Dari sisi ekspor, penjualan produk kosmetik nasional
mencapai USD556,36 juta pada tahun 2018, naik dibandingkan capaian pada tahun
2017 sebesar USD516,88 juta. “Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya
saing industri ini dengan menerbitkan kebijakan strategis yang dapat memperkuat
struktur sektor tersebut,” tegasnya.

Menperin menjelaskan, pasar kosmetik dan obat
tradisional di Indonesia merupakan salah satu ceruk yang cukup besar bagi para
produsen seiring meningkatnya jumlah populasi penduduk. “Industri wellness ini
merupakan sektor yang tumbuh dan berkembang seiring lifestyle masyarakat.
Produk kosmetik, herbal, obat tradisional, dan farmasi ini pasarnya masih
sangat luas,” tuturnya.

Apalagi, menurut Airlangga, peluang besar di pasar
Indonesia tersebut karena juga adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
yang jumlah pesertanya melebihi 200 juta jiwa.

“Ini tentunya kebutuhan yang cukup banyak, baik itu
untuk perawatan maupun pengobatan. Apalagi, dengan didorong adanya obat
pencegahan yang bisa membuka pasar untuk obat tradisional,” imbuhnya.

Selain itu, dengan perkembangan zaman, industri
kosmetik juga berupaya melakukan inovasi pada produk kosmetik untuk pria dan
anak, sehingga tidak hanya menyasar kaum wanita saja. “Bahkan, adanya tren
masyarakat untuk kembali ke alam (back to nature), membuka peluang bagi produk
jamu dan kosmetik berbahan alami,” tuturnya.

Menperin menambahkan, dari aspek bahan baku, Indonesia
punya keunggulan dari keanekaragaman hayati baik yang berasal dari darat maupun
laut. Beberapa yang perlu dikembangkan, antara lain ganggang laut atau marine
collagen yang potensial dikembangkan untuk pasar lokal dan global. Hal ini juga
dapat mengurangi impor bahan baku.

“Oleh karena itu, sinergi dalam kegiatan penelitian
dan pengembangan (R&D) di sektor industri kosmetik dan jamu dengan lembaga
riset atau perguruan tinggi, merupakan langkah strategis yang perlu
dijalankan,” ujarnya.

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img