Senin, Oktober 6, 2025

Anak Usaha Medco Lepas 49 Persen Saham di PLTP Bumi Blawan Ijen

Must Read

Moneter.id – Perusahaan yang bergerak dalam bidang energi
terintegrasi, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui anak
usahanya yaitu PT Medco Power Indonesia (MPI) melepas kepemilikan 49% saham di
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Blawan Ijen, Jawa Timur.

MPI mengumumkan telah meneken dan menyelesaikan
perjanjian penjualan 49% saham milik perseroan di PT Medco Cahaya Geothermal
(MCG) kepada PT Ormat Geothermal Power.

“Sisanya, atau sebanyak 51% saham MCG masih dimiliki
oleh MPI. MCG memiliki perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT Perusahaan
Listrik Negara (Persero) selama 30 tahun untuk mengembangkan dan mengoperasikan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 110 megawatt (MW) di
Blawan Ijen, Jawa Timur,” tulis perseroan dalam siaran persnya di Jakarta,
Kamis (11/07).

Manajemen MPI menuturkan kapasitas pembangkit akan
ditentukan setelah selesainya aktifitas eksplorasi dan penilaian. Operasi
secara komersial diharapkan akan dimulai pada akhir 2022.

Direktur Utama Medco Power Indonesia, Eka Satria
mengatakan, kemitraan strategis dengan Ormat merupakan kelanjutan setelah
sukses dengan pengembangan PLTP Sarulla.

”Saya yakin bahwa kerjasama antara kedua perusahaan
akan memberikan nilai bagi pemegang saham serta mendukung program pemerintah
Indonesia dalam mengembangkan kelistrikan di sektor energi terbarukan,”
ujarnya.

Medco Energi Internasional memasang target penjualan
2.850 Gigawatt Hour (GWh) tahun ini. Jumlah itu naik sekitar 5,39% dari
realisasi 2.704 GWh pada 2018.

Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi
Internasional menuturkan penjualan listrik pada tahun ini merupakan kontribusi
penuh dari Geothermal Sarulla. Pihaknya menyebut MPI mengoperasikan gross
capacity
 645 megawatts (MW) dari independent power producer (IPP)
dan 2.174 MW operating and maintenance (O&M).

Hilmi menjelaskan telah memformulasikan beberapa
platform untuk bisnis kelistrikan. Seperti, pengembangan gas to power IPP,
pengembangan bisnis O&M dan combine cycle power plant di
Riau, diharapkan rampung pada 2021.

“Selain itu, kami juga tengah mengembangkan proyek
tenaga listrik panas bumi, geothermal di Ijen yang berlokasi di Jawa Timur
dengan kapasitas 110 MW,” tuturnya.

Sepeti diketahui, pada kuartal I/2019, MEDC membukukan
pertumbuhan laba bersih US$ 28,05 juta atau tumbuh 29,68% dibandingkan priode
yang sama tahun lalu US$ 21,63 juta.

Namun, dibalik pertumbuhan laba bersih dua digit,
rupanya tidak seirama dengan perolehan pendapatan yang terkoreksi 0,60% di
kuartal I/2019 menjadi US$ 283,90 juta dibandingkan tahun lalu US$ 285,60 juta.

Alhasil, beban pokok penjualan dan biaya langsung
lainnya yang dikeluarkan perseroan turun sebesar 17,16% secara tahunan dari
US$134,72 juta pada kuartal I/2018 menjadi US$111,60 juta pada kuartal I/2019.

Perseroan juga membukukan laba kotor US$172,30 juta
per akhir Maret 2019. Jumlah tersebut naik 14,20% dari US$150,87 juta pada kuartal
I/2018.

Lalu margin kotor perseroan meningkat dari 52,8% pada
kuartal I/2018 menjadi 60,7% pada kuartal I/2019. EBITDA mencapai US$159,5 juta
atau naik 8,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

MEDC melaporkan peningkatan marjin EBITDA menjadi
56,2% pada kuartal I/2019 dibanding 51,6% pada kuartal I/2018. Pencapaian itu
didorong oleh volume gas, harga gas, harga listrik yang lebih tinggi. 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img