Minggu, Oktober 5, 2025

Dibanjiri Generasi Milenial, Industri Kreatif Bisa Fenomenal

Must Read

Moneter.id – Direktorat
Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian
(Kemenperin)
bertekad
untuk terus menumbuhkan sektor industri kreatif di dalam negeri. Sebab, selain
mendorong peningkatan jumlah wirausaha baru,
industri kreatif juga
berperan penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.

“Kami
secara rutin
telah melaksanakan
berbagai
event untuk memberi ruang bagi
pengembangan ekonomi kreatif
di Indonesia. Salah
satunya adalah acara Creative Talk sebagai kick-off
dari kegiatan pengembangan kewirausahaan melalui program Creative Business
Incubator

Bali Creative Industry Center (BCIC)
,” kata Direktur
Jenderal IKMA
Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Minggu (14/7).

Melalui kegiatan tersebut, menurut Gati, pihaknya
akan membagikan
pengetahuan kepada peserta tentang strategi
pengembangan usaha, pemasaran produk, dan peningkatan motivasi
dalam berwirausaha.

Pelaksanaan Creative Talk di Yogyakarta pada Selasa (9/7)
lalu, dilakukan bersamaan dengan gelaran Festival Kebudayaan Yogyakarta yang di
dalamnya terdapat pasar seni yang diikuti oleh 50 pelaku ekonomi kreatif yang
telah dikurasi.

Gati berharap, acara tersebut,
dapat
meningkatkan minat generasi muda atau
generasi milenial
di Yogyakarta dalam berwirausaha dan semangat untuk
terus mengembangkan usahanya
. “Apalagi Jogja merupakan salah satu daerah penyumbang
PDB ekonomi kreatif yang cukup besar di Indonesia, yaitu mencapai 16,12% dari
total PDB ekonomi kreatif Indonesia,” ungkapnya.

Pada tahun 2018, industri kreatif mampu memberikan
kontribusi signfikan terhadap PDB nasional, dengan diperkirakan mencapai Rp1.000
triliun. Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap
ekonomi kreatif tersebut, yakni industri kuliner sebesar 41,69%, disusul
industri fesyen (18,15%), dan industri kriya (15,70%).

Untuk itu, Dirjen IKMA menambahkan, Kemenperin fokus memacu potensi ekonomi
kreatif yang cukup besar tersebut
. Langkah strategis ini juga untuk merebut peluang adanya
bonus demografi di Indonesia.

“Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia akan mengalami
bonus demografi, di mana proporsi usia produktif penduduk usia 20-39 tahun diperoyeksi
mencapai lebih dari 88 juta jiwa. Sehingga perlu dipersiapkan
pengusaha-pengusaha muda yang nantinya bisa mengambil peluang dari bonus
demografi itu,” paparnya.

Gati
pun menyampaikan,
Indonesia adalah
negara
yang memiliki budaya yang sangat beragam. Hal ini
menjadi modal besar dalam pengembangan ekonomi kreatif. Karena itu,
Kemenperin
mendirikan
BCIC pada tahun 2015
lalu, yang
berfungsi sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen
untuk mengembangkan usaha
nya.

“Konsepnya di BCIC, yaitu meet-share-collaborate, di mana para pelaku industri bisa bertemu, berbagi
pengalaman dan ide kreatif
,
sehingga pada akhirnya bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama
,” imbuhnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img