Moneter.id – Kementerian
Pariwisata menggelar acara serah terima jabatan (Sertijab) dari Menteri
Pariwisata Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 Arief Yahya kepada Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 Wishnutama Kusubandio.
Acara
sertijab digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf), Rabu (23/10).
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan
pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai core
business bangsa Indonesia ke depan sehingga harus dikelola lebih kreatif
agar menghasilkan devisa serta dikunjungi wisatawan berkualitas.
“Selain
promosi dan infrastruktur, dibutuhkan kemampuan lebih kreatif untuk mengelola
daya tarik wisata,” kata Wishnutama.
Lanjut Wishnu,
kreativitas tidak hanya dibutuhkan dalam mengelola produk ekonomi kreatif
seperti film dan musik, tetapi juga pada pariwisata khususnya bagaimana membuat
destinasi pariwisata memiliki daya tarik yang luar biasa.
“Alam
Indonesia yang menarik itu sebagai anugerah Tuhan. Tinggal bagaimana
kreativitas kita untuk menjadikan sebagai daya tarik yang luar biasa agar
dikunjungi wisatawan,” katanya.
Sementara,
Arief Yahya menyatakan, bergabungnya pariwisata dan ekonomi kreatif sangat
tepat karena keduanya merupakan core
business bangsa Indonesia.
“Presiden
Jokowi sering menanyakan kepada saya DNA kita apa, saya menyebutkan ekonomi
kreatif yaitu pariwisata dan industri kreatif,” kata Arief Yahya.
Arief
Yahya menjelaskan, pemasaran pariwisata telah mencapai angka tertinggi dengan
menghasilkan devisa pada 2018 sebesar 19,3 miliar dolar AS dan tahun ini
diperkirakan mencapai 20 miliar dolar AS.
Menpar
Arief Yahya berharap sektor pariwisata bersama ekonomi kreatif dalam lima tahun
ke depan lebih maju dengan menghasilkan devisa lebih besar.
“Bila
tahun ini pariwisata diproyeksikan akan menghasilkan devisa hingga 20 miliar
dolar AS ke depan akan lebih besar lagi,” kata Arief Yahya.