Moneter.id – Ditengah situasi ekonomi yang sedang tertekan
pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan perekonomian
dengan memanfaatkan seluruh potensi yang tersedia. Pemerintah menyadari akibat
perang dagang antara dua aktor ekonomi besar masih akan berlanjut dengan sikap
proteksionis dari negara-negara di dunia.
Situasi semakin diperburuk dengan merebaknya
COVID19 di Tiongkok dan menular ke beberapa negara lain. Melalui kerja sama
kemitraan antara ASEAN dan Korea Selatan (Korsel), Indonesia berupaya mendorong
barang dan jasa Indonesia masuk ke pasar Korsel.
Kata Dody Edward, Dirjen Pengembangan Ekspor
Nasional di sela-sela Sidang Tahunan Council Director ASEAN – Korea
Centredi Seoul, Kamis (20/2), Pemerintah Indonesia memahami pentingnya promosi
perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan dalam mencapai pertumbuhan
perdagangan yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen
untuk berpartisipasi dalam program promosi dalam kerangka ASEAN – Korea.
“Kami menyadari bahwa semua program pengembangan
ekspor dalam berbagai bentuk akan membawa hasil positif meningkatkan peluang
bisnis bagi pengusaha Indonesia,” dijelaskan oleh Dody Edward.
Strategi yang diambil untuk mendapatkan
manfaat dari kerja sama ini yakni dengan mendorong terciptanya manfaat timbal
balik dalam perdagangan barang-barang konsumsi, memaparkan peluang bisnis dalam
sektor industri berbasis artificial
intelligence, dan mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Pertemuan tahunan Council Director ASEAN
– Korea Centre tersebut berlangsung pada 20 – 21 Februari 2020 dihadiri oleh
seluruh perwakilan 10 negara ASEAN dan Korea Selatan dengan mengusung tema “Connecting
People, Sharing Prosperity”.
Beberapa sektor yang menjadi perhatian
Indonesia dalam kerangka kerjasama ini antara lain adalah peningkatan akses
pasar produk kosmetik, makanan olahan, furniture serta produk jasa kreatif
seperti animasi, games, dan film, serta pengembangan intellectual property (IP)dari kreasi lokal.
Sebagai salah satu kegiatan penting dalam
strategi Indonesia mendorong produk ekspor berkualitas,pada bulan April
mendatang akan mengambil bagian dalam kegiatan ASEAN Beauty Showcasing di Seoul.
“Kami berpandangan bahwa melalui kegiatan pameran
produk kecantikan ini akan menjadi sarana promosi yang baik bagi penggunaan
kosmetik khas berbahan baku dari Indonesia, termasuk di dalamnya kosmetik bersertifikasi
halal,” lanjut Dody Edward.
Tambah Dody, selain memamerkan produk
kosmetik untuk konsumen Korea Selatan, melalui kegiatan ini Indonesia juga
menawarkan kemungkinan untuk menjadi bagian dari supply chain industri kosmetik Korea Selatan memanfaatkan sumber
daya bahan baku yang melimpah di alam Indonesia.
Selain pengembangan di sektor perdagangan,
pertemuan tahunan ASEAN dan Korea Selatan ini juga sepakat untuk mendorong
perkembangan sektor investasi, kebudayaan dan pariwisata yang berkelanjutan.
Beberapa kegiatan yang disepakati untuk
dilakukan seperti ASEAN Week 2020 dalam bidang parawisata, dan ASEAN Start-up
Week dalam bidang investasi.
Informasi saja, ASEAN Korea Center (AKC) adalah
organisasi antarpemerintah yang dibentuk untuk mendukung dan meningkatkan
kerja sama kemitraan ASEAN-Korea, mengembangkan saling pengertian melalui
pertukaran kebudayaan dan people-to-people
contact, serta mendorong upaya integrasi ASEAN.
AKC resmi didirikan pada 13 Maret 2009
sesuai dengan Memorandum of Understanding
(MOU) yang ditandatangani pada KTT ke-11 ASEAN-ROK bulan November 2007,
dan mulai berlaku sejak Desember 2008.
AKC beranggotakan 10 negara anggota ASEAN dan
Republik Korea. Sekretariat AKC berada di Seoul, Korea Selatan. Councilditetapkan sebagai lembaga
pemegang kuasa tertinggi dalam pengambilan keputusan yang terdiri atas 11 Direktur
yang ditunjuk dari masing-masing negara anggota.
Adapun tiga pilar kegiatan AKC adalah
perdagangan dan investasi, budaya dan pariwisata, serta hubungan
masyarakat dan pertukaran informasi.