Moneter.id
– PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan rugi
bersih sebesar Rp281,83 miliar di kuartal I/2020. Catatan ini meningkat jika
dibandingkan dengan periode yang sama sebesar Rp176,1 miliar.
Keterangan resmi perseroan di Jakarta, Senin
(29/6), perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp5,2 triliun, turun
16,35% dibanding akhir Maret 2019 yang tercatat sebesar Rp6,2 triliun.
“Kontribusi penjualan ekspor sebesar Rp
1,37 triliun atau 26% dari total penjualan,” tulis perseroan.
Perseroan menyebutkan, emas merupakan
kontributor terbesar pendapatan dengan kontribusi sebesar Rp 3,97 triliun atau
76% dari total penjualan. Sedangkan feronikel merupakan kontributor terbesar
kedua dengan kontribusi sebesar Rp 969,95 miliar atau 19% dari total penjualan
pada kuartal I/2020.
Di tengah volatilitas tren penurunan harga
komoditas nikel global dan fluktuasi penguatan nilai tukar dolar AS yang
signifikan terhadap kurs rupiah sepanjang kuartal I/2020 membuat ANTM mengalami
rugi selisih kurs yang diserap sebesar Rp 362 miliar.
Hal itu turut mempengaruhi capaian profitabilitas
ANTM. Pada kuartal I/2020 perusahaan ini membukukan rugi periode berjalan
sebesar Rp 281,84 miliar.
Sementara, EBITDA perseroan mencapai Rp 34 miliar di
kuartal I/2020. Disebutkan, posisi keuangan ANTAM yang solid tercermin pula
dari perolehan Corporate Credit Rating S&P Global ANTAM tahun 2020 di mana
Antam dapat mempertahankan capaian rating B/outlook stable.
Perseroan juga mengungkapkan, beban pokok penjualan
tercatat Rp4,64 triliun atau turun 12,5% dibanding kuartal I/2019 sebesar Rp5,3
triliun.
Ditambah, beban keuangan sebesar
sebesar Rp1,87 triliun, naik 6.882% dibanding kuartal I 2019 sebesar Rp17,01
miliar. Pada sisi ekuitas tercatat Rp18,02 triliun, turun 0,6%
dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp18,13 triliun.
Sementara itu, kewajiban perseroan
tercatat sebesar Rp12,74 triliun atau mengalami peningkatan
5,6% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp12,06
triliun.
Untuk aset, perseroan tercatat senilai Rp30,77
triliun, naik 1,92% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat
senilai Rp30,19 triliun. Kemudian kas bersih diperoleh dari aktivitas
operasi tercatat sebesar Rp18,86 miliar, membaik dibandingkan
kuartal I/2019, yang tercatat minus Rp933 miliar.
Dalam kondisi volatilitas industri pertambangan global
sepanjang kuartal I-2020 serta pembatasan aktivitas perdagangan internasional
sebagai akibat pandemi Covid-19, ANTM mampu menjaga kinerja produksi dan
penjualan komoditas utama tetap solid.
Di kuartal I/2020, produksi feronikel ANTM
mencapai 6.315 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan
mencapai 6.379 TNi.