Moneter –
PT Sentul City Tbk (Perseroan) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun
pada sembilan bulan tahun 2021 (9M 2021), naik Rp 2,4 triliun atau 959 % yoy.
Peningkatan pendapatan emiten properti ini ditopang
oleh adanya transaksi penjualan lahan siap bangun dan bangunan senilai Rp 2,4
triliun atau 2.066 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kenaikan ini diantaranya berasal dari penjualan retail serta block sales kepada investor-investor
lokal maupun internasional yang berhasil dilakukan pada masa pandemi,” kata Tjetje
Muljanto, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk, Senin (1/11)
Selain itu, pendapatan perusahaan juga ditopang oleh kenaikan pada bisnis
yang dioptimalkan oleh anak-anak perusahaan berupa operasional hotel, restoran
dan taman hiburan sebesar Rp 15,8 miliar atau 24% yoy menjadi Rp 80 miliar pada
September 2021.
Kata Tjetje, pada sembilan bulan tahun 2021 (9M 2021), perseroan berhasil
membukukan total laba bersih Rp 300 miliar, naik Rp 630 miliar atau 191 % yoy.
“Kenaikan laba bersih dikarenakan adanya kenaikan pendapatan sehingga
menciptakan produktivitas bisnis yang profitabel,” bebernya.
Perseroan juga berhasil membukukan total aset perseroan sebesar Rp 17
triliun sedangkan total Liabilitas Rp 6,5 triliun, turun Rp 1,6 triliun
atau 20% ytd.
Kemudian liabilitas turun Rp 1,6 triliun atau 20 % ytd yang disebabkan penurunan pada liabilitas jangka panjang bank
sebesar Rp 873 miliar atau 42% ytd.
Hal ini mengonfirmasi bahwa perusahaan mampu memenuhi komitmen untuk
memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga dengan baik. Hal ini terlihat pada performance bank debt (Including
MTN) to equity menjadi 21,15 %
yang sangat sehat yakni jauh di bawah 100% di mana angka ini dianggap terendah
diantara industri properti di Indonesia.