MONETER – Sebagai
bentuk keprihatinan akan kondisi pendidikan anak-anak usia sekolah di berbagai
daerah tertinggal di Indonesia, Content Creator-KOL Muhammad Carlos menggandeng
startup fintech Asetku. Dari kerjasama tersebut, keduanya menggelontorkan dana
senilai lebih dari Rp200 juta dalam program “Beasiswa Nusantaraku” lewat
organisasi nirlaba yang dikelola Carlos, Runcing Foundation.
Program tersebut merupakan salah satu dari enam program
kerja utama Runcing Foundation dalam misinya mengurangi ketimpangan akses
pendidikan di daerah terpencil di Indonesia. Beasiswa ini menyasar 50 pelajar
setara SD dan SMP di sebelas sekolah yang tersebar di NTB, NTT, serta Papua dan
sukses terlaksana pada 2022 silam.
Carlos menuturkan ia pun turun tangan langsung dalam
setiap tahapan proses seleksi guna memastikan bahwa beasiswa tersebut
benar-benar sampai kepada anak-anak yang membutuhkan.
“Selain (menyeleksi melalui) rapor akademik dan tes
internal yang dilakukan oleh pihak sekolah, para siswa juga dinilai berdasarkan
kepribadian, potensi kepemimpinan, tanggung jawab, dan semangat belajar
mereka,” ujar Carlos, Kamis (30/3/2023).
“Tim internal Runcing Foundation dan kepala sekolah juga
melakukan kunjungan ke rumah calon penerima beasiswa. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa anak-anak ini betul-betul mengalami kesulitan finansial dan
mereka layak mendapatkan beasiswa, selain didukung oleh prestasi akademik dan
non-akademik yang sangat baik,” tambahnya.
Selain menyasar pelajar, Beasiswa Nusantaraku juga
memberikan dukungan berupa biaya pendidikan kepada pihak sekolah yang
nominalnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Dukungan dana
ini mencakup suplai buku pelajaran, kegiatan sekolah, perlengkapan
belajar-mengajar, bahkan untuk merenovasi bangunan sekolah.
Runcing Foundation juga menggandeng beberapa organisasi
nirlaba lokal di tiga daerah tersebut, di antaranya Kids of Asahan, Share for
Care, NTT Muda, Kitong Bisa, dan Papuan Movements.
Lebih lanjut, Carlos mengucapkan apresiasi
setinggi-tingginya kepada Asetku karena turut mendukung Runcing Foundation
dalam misi mengurangi ketimpangan pendidikan. Ia juga berharap akan ada
kolaborasi-kolaborasi lainnya yang bisa dikembangkan bersama di masa mendatang.
“Sebagai orang yang lahir dari daerah terpencil, it was hard for me to get access to
resources and get to where I am today. Education and privileges have pushed me
this far. And we should be able to pay that forward. Everyone has a chance at life
regardless where they came from, given the same access,” kata Carlos.
Sebelumnya, sejak Runcing Foundation didirikan pada 2018
hingga 2021, organisasi ini sukses membukukan dana lebih dari Rp286 juta yang
digunakan untuk merenovasi bangunan sekolah, membantu korban gempa di Lombok –
NTB, menyediakan sarana internet dan digitalisasi pendidikan, melakukan webinar
pelatihan guru, hingga membantu pemulihan dan pencegahan pandemi Covid-19
dengan menyuplai masker, face-shields,
dan pakaian bersih layak pakai.
Lebih lanjut, Carlos menjelaskan dalam praktiknya,
Runcing Foundation tak hanya aktif menjalin kerjasama dengan pihak swasta.
Masyarakat pun dapat ikut berkontribusi untuk mengentaskan ketimpangan
pendidikan di Indonesia bersama Runcing Foundation melalui dua cara, yaitu
donasi dan kolaborasi.
“Untuk berdonasi melalui Runcing Foundation, masyarakat
dapat mengakses situs www.runcing.org/donate. Kami juga sangat terbuka terhadap
berbagai bentuk kolaborasi, silakan mengirim email kepada kami di hello@runcing.org,”
tutup Carlos.