Moneter.co.id – Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) resmi meluncurkan
lini produksi Affordable Small Sparkling Package (ASSP) terbaru senilai
US$30 juta di Pabrik CCAI Cikedokan, Jawa Barat pada Selasa (4/4). Lini baru ini akan memproduksi botol plastik berkualitas tinggi dengan
berat lebih ringan (pertama di kelasnya di Indonesia) dengan lapisan kaca yang
akan meningkatkan durabilitas kemasan serta kesegaran produk.
Managing Director Coca-Cola Amatil Group (Amatil) Alison
Watkins, dan President Director CCAI Kadir Gunduz secara resmi membuka fasilitas
baru tersebut bersama Direktur Minuman dan Tembakau Kementrian
Perindustrian Willem Petrus Riwu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jawa Barat Hening Widiatmoko.
“Dua
tahun lalu di Pabrik Cikedokan ini, kami mengumumkan investasi The Coca-Cola
Company sebesar US$ 500 juta melalui CCAI. Semenjak itu, CCAI telah menunjukkan
pertumbuhan yang pesat di seluruh lini bisnis dan terus menciptakan masa depan bisnis yang lebih kuat di Indonesia,” ujar Alison.
Tahun 2015, Amatil dan The Coca-Cola Company
(TCCC) memulai target ekspansi produksi, pergudangan dan infrastruktur minuman
dingin di Indonesia. Sejak pengumuman investasi
tersebut, CCAI
telah membangun empat lini produksi minuman, satu Packaging Service Division
(PSD) dengan tiga lini produksipreform, dan
satu Mega Distribution Center (Mega DC) baru.
Fasilitas PSD dan Mega DC yang terbaru
terletak di Pandaan, Jawa Timur, dan diresmikan oleh Menteri Perinndustrian
Airlangga Hartanto dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada 9 Maret 2017.
“Investasi kami, termasuk lini ASSP yang kita resmikan
hari ini, merupakan bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus
tumbuh dan berkembang di Indonesia,” ujarKadir Gunduz.
Teknologi ASSP dikembangkan secara eksklusif untuk The Coca-Cola
System, dan lini ASSP yang dibangun di CCAI Cikedokan merupakan yang kedua di
dunia. Teknologi ini juga sejalan dengan komitmen CCAI terhadap lingkungan
karena ASSP akan mengurangi jumlah penggunaan plastik untuk botol ukuran 250 ml sebanyak 50 persen, setara dengan pengurangan sekitar 2.000 tonplastik setiap tahun.
“Indonesia merupakan pasar dengan peluang
pertumbuhan yang sangat tinggi, dan kami akan melanjutkan kerjasama yang telah
terjalin bersama para karyawan, komunitas, pelanggan, pemerintah dan mitra
kami untuk mewujudkan
pertumbuhan itu,” tambahnya.
Beroperasi di Indonesia, pasar dengan
pertumbuhan kelas menengah yang tinggi di mana setengah dari populasinya yang
berjumlah 260 juta orang berusia di bawah 30 tahun, CCAI merupakan kontributor volume
terbesar ke dua bagi bisnis Amatil.
Saat
ini, CCAI mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan untuk melayani 720.000
pelanggan, baik di pasar modern maupun
tradisional di seluruh Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan bisnis dan
kapasitas manufaktur, portfolio produk CCAI dalam distribusi dan penjualannya menjadi semakin lengkap.
CCAI mengoperasikan
delapan lini produksi preform di dua fasilitas PSD, empat Mega DC, dan 38 lini produksi
pabrik manufaktur kelas dunia, termasuk Pabrik Cikedokan.
Pabrik CCAI Cikedokan
dibangun di atas lahan seluas 10 hektar dan merupakan pabrik terbaru yang
diakuisisi oleh CCAI dengan nilai investasi US$ 124 juta. Pabrik ini memiliki
lima lini produksi, termasuk ASSP, dengan kapasitas produksi sekitar 188.000
botol per jam.
Hari ini, CCAI juga
meresmikan Coca-Cola Forest Cikedokan
yang merupakan hutan keempat yang dikembangkan oleh perusahaan. Sebelumnya CCAI
telah meluncurkan program Coca-Cola Forest di Lampung, Bandung, dan Semarang. Melalui
Coca-Cola Forest Cikedokan, CCAI berencana menanam
25.000 pohon setiap tahun di sekitar area tangkapan air di daerah Jabodetabek.
Rep.Top