Senin, Oktober 6, 2025

Tunggu Proses ‘Holding’, BTN Terus Kaji ‘Spin Off’

Must Read

Moneter.co.id – Direktur BTN Imam Nugroho Soeko, di Jakarta, Selasa, (2/5) menyatakan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) masih melakukan kajian terkait rencana pemisahan dari induk (spin off) untuk unit usaha syariah (UUS). Pasalnya, perseroan masih menunggu proses holding-isasi perbankan selesai terlebih dahulu. 

Imam menjelaskan, sejauh ini perseroan tengah menunggu arahan strategi dari pemegang saham utama, yakni pemerintah (Kementerian BUMN). “Masalah spin off ini kami tunggu pemegang saham, apakah nunggu semua bank syariah supaya jadi besar, kami merger sama yang mana. Sambil nunggu holding, kami tidak akan lakukan spin off. Jadi dilakukan setelah holding selesai,” ujarnya.

Sebelumnya perseroan menargetkan rencana spin off UUS pada 2018. Akan tetapi, apabila prosesnya bisa dilakukan lebih cepat, maka spin off UUS BTN bisa dilakukan pada semester II tahun ini. 

Imam menilai, dengan melakukan spin off diyakini akan memperkuat anak usahanya. Pemisahan unit syariah dinilai penting dalam pembiayaan perumahan pada program satu juta rumah yang diinisiasi oleh Pemerintah Jokowi-JK.

Melalui danya pemisahan, masyarakat bisa memilih apakah pembiayaan melalui BTN konvensional atau BTN syariah. Jika dilihat dari kinerja keuangannya, UUS BTN membukukan laba bersihnya di kuartal I 2017 sebesar Rp 93,79 miliar atau tumbuh 33,41 persen secara tahunan (year on year/ yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 70,3 miliar.

Sedangkan dari sisi pembiayaan juga tumbuh lebih tinggi yaitu sebesar 27,43 persen dari Rp 11,63 triliun di kuartal I 2016 menjadi Rp 14,81 triliun di kuartal I 2017. Kenaikan pembiayaan tersebut juga turut mendukung peningkatan aset UUS sebesar 20,46 persen yoy menjadi Rp 17,8 triliun pada kuartal I 2017.

Dari sisi rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) UUS tercatat turun dari 1,62 persen pada kuartal I 2016 menjadi 0,95 persen di kuartal I 2017. Kemudian NPF nett turun dari 0,90 persen menjadi 0,62 persen. Rendahnya NPF ini dikarenakan model pembiayaan syariah yang harus disesuaikan dengan kemampuan nasabah.

Rep.Hap

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img