Moneter.co.id – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menargetkan 1.000 badan usaha milik desa (BUMDes) baru yang akan dibina pada tahun 2017 ini. Melalui strategi tersebut, diharapkan dapat mengembangkan bisnis di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah.
Hari Siaga Amijarso Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, perseroan akan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada semua pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Perseroan pun turut mendampingi dan membina UMKM yang sudah tergabung dengan badan usaha milik desa maupun belum tergabung,” ucapnya, Minggu (14/5)
“Hal ini sebagai salah satu strategi kami untuk membangun bisnis UMKM yang berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, sampai saat ini, sebanyak 4.050 Bumdes telah bekerja sama dengan BRI.
“Sebanyak 755 di antaranya telah tergabung menjadi agen BRIlink, yakni layanan perbankan nircabang yang berperan sebagai perpanjangan tangan bank dalam memberikan layanan perbankan dasar seperti pembukaan rekening tabungan dan melayani berbagai pembayaran,” lanjut Hari.
Bank berkode emiten BBRI itu fokus pada segmen kredit UMKM itu pun mencatatkan pertumbuhan kredit mikro pada kuartal I/2017 sebesar 2,17% menjadi Rp216,1 triliun dibandingkan dengan akhir 2016 yang senilai Rp211,5 triliun.
Dari segi kualitas kredit atau non-performing loan (NPL) mikro perseroan sampai tiga bulan pertama tahun ini mengalami sedikit kenaikan menjadi sebesar 1,35% dibandingkan dengan akhir 2016 yang sebesar 0,99%.
Jumlah debitur mikro perseroan pun mencatatkan kenaikan pada periode kuartal pertama kemarin menjadi sebesar 9 juta debitur dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang sebanyak 8,9 juta debitur.
Kemudian, segmen kecil mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,5% menjadi Rp130,1 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Dari segi NPL segmen usaha kecil juga ikut naik menjadi sebesar 3,91% dibandingkan dengan akhir 2016 sebesar 2,7%.
Dari segi segmen menengah secara year to date masih mengalami penurunan kredit pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar 2,85% menjadi Rp20,4 triliun. Tingkat NPL juga masih naik menjadi 7,34% dibandingkan akhir tahun lalu yang sebesar 7,13%.
Untuk penghimpunan dana dari nasabah segmen mikro, perseroan mencatatkan penurunan sebesar 1,39% menjadi Rp212,1 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp215,1 triliun.
Rep.Top