Moneter.co.id – Badan Pusat Statistik Sulawesi
Tenggara (BPS Sultra), mencatat Kota Kendari mengalami deflasi pada September 2017
sebesar 0,07 persen.
“Deflasi
Kota Kendari bulan September tahun 2017, tercatat sebesar 0,76 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) 125,89,” kata kepala BPS Sultra Atqo Mardianto, Senin (02/10).
Secara
nasional kata dia, dari 82 kota yang menghitung inflasi, tiga puluh dua kota
tercatat deflasi dan lima puluh kota tercatat inflasi.
Menurutnya, deflasi tertinggi tercatat di Manado Provinsi Sulawesi Utara 1,04 persen dan deflasi
terendah tercatat di Tembilahan (Provinsi Riau) 0,01 persen. “Sementara
itu inflasi terbesar tercatat di Tual Provinsi Maluku 1,59 persen,”
katanya.
Menurut
dia, Deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga
pada kelompok bahan makanan 3,03 persen dan kelompok perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar 0,06 persen.
“Sementara
kelompok yang tercatat inflasi yaitu kesehatan 0,22 persen, sandang 0,17
persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,06 persen,” katanya.
Sedangkan
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga serta transpor, komunikasi, dan
jasa keuangan katanya tidak mengalami perubahan.
Disebutkan,
komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah bayam, kacang
panjang, kangkung, tomat buah, tomat sayur, bawang merah, sawi hijau, terong
panjang, cabai rawit, dan ikan ekor kuning.
(SAM/Ant)
