Moneter.co.id – PT Sarana
Multigriya Finansial (SMF) mencatatkan rasio Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan yang terendah di ASEAN
dan negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa.
Direktur PT
SMF, Heliantopo, mengatakan rasio KPR Indonesia hanya 2,85 persen atau termasuk
yang terendah di dunia. “Di lingkup ASEAN, harus diakui rasio KPR Indonesia
merupakan yang terendah,” ujarnya, Senin (20/11).
Misalnya, lanjut
Heliantopo, rasio KPR negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 38,8
persen. “Tahun 2016, rasio KPR terhadap PDB (Indonesia) masih relatif
rendah. Bahkan, yang terendah di ASEAN, apalagi bila dibandingkan dengan
negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa.
Heliantopo
menjelaskan, rasio KPR Indonesia bila dibandingkan Amerika Serikat bahkan lebih
‘miris’. Negeri Paman Sam diketahui memiliki rasio KPR tertinggi yang menembus
77 persen. Itu artinya rata-rata penduduk Amerika Serikat sudah memiliki rumah.
Sebaliknya di
Indonesia, sambung dia, harus diakui banyak masyarakat yang belum memiliki
rumah. “Perbankan dan pembiayaan bisa berperan-aktif dalam menyalurkan
KPR,” tegasnya.
Ia menegaskan,
pembangunan perumahan memiliki multiplier effect yang sangat
besar dan dapat menggerakkan roda perekonomian. “Industri perumahan bisa
menggerakkan industri bahan bangunan, jasa alat berat, jasa alat pengangkutan
dan UMKM,” tutup Heliantopo. (HAP)