Selasa, September 30, 2025

Akseleran Catat NPL 0,3 Persen per Maret 2019

Must Read

Moneter.id – Akseleran berhasil melakukan mitigasi risiko dengan mencatat rasio kredit macet (non performing loan/NPL) 0,3% per Maret 2019. Pencapaian tersebut, menunjukkan bahwa Akseleran mampu menjaga rasio pinjaman macet lebih dari 90 hari di tingkat
yang rendah
dengan posisi NPL per Maret tahun ini lebih rendah 0,2%
dibandingkan
periode
31 Desember 2018.

Chief
Risk Officer
Akseleran, Elquino Simanjuntak mengatakan pihaknya secara konsisten dan berkesinambungan melakukan mitigasi risiko kredit macet dengan menerapkanan alisis, proses seleksi
yang ketat, hingga
persetujuan pinjaman berdasarkan sistem credit scoring.

Saat ini,
rata-rata rasio
kredit macet (non performing loan/NPL) di industri fintech
peer-to-peer lending
(P2P Lending) mengalami kenaikan hingga
3,18%
.

Rendahnya rasio NPL Akseleran mampu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para pemberi dana pinjaman (lender) Akseleran di seluruh Indonesia,” ucap Elquino di Jakarta,
Selasa (9/
04).

“Kalaupun ada peminjam (borrower) yang terlambat bayar lebih dari 90 hari, tidak banyak, hanya sekitar 2-3 saja dan sudah ada yang diproses secara hokum karena agunannya kami fiducia kan dan fiducia tersebut didaftarkan. Proses
penagihan
dan penyelesaian NPL terus dilakukan, realisasi janji pembayaran mulai terlihat, dan target
untuk
menurunkan rasio NPL tetap dijaga selalu berada di level
rendah,” ujar
Elquino.

Menurutnya, hingga akhir Maret 2019, Akseleran telah menyalurkan total
pinjaman
lebih dari Rp360 miliar kepada hampir 700 pinjaman dengan rata-rata
pertumbuhan
setiap bulannya mencapai 15%-20%.
Dengan
persentase
NPL yang tetap
terjaga stabil di bawah 1%,

Elquino menyampaikan, faktor tersebut diyakini dapat mendongkrak pertumbuhan jumlah lender hingga mencapai 120 ribu pada akhir tahun 2019.

“Kami pun optimistis, semakin rendahnya rasio NPL di Akseleran seiring dengan kualitas pinjaman yang kami
setujui
dan akan menembus perolehan total
penyaluran
pinjaman sebesar Rp1,4triliun secara kumulatif di tahun ini. Dari jumlah itu, kami akan salurkan kepada lebih dari 2 ribu pinjaman,” jelas dia.

Adapun tata cara penagihan, terangnya, selalu dilakukan dengan persuasive,
terarah, dan
spesifik dengan tidak menggunakan pendekatan represif atau ancaman maupun terror kepada peminjam oleh Karena pinjaman yang diberikan adalah untuk kegiatan usaha produktif dan kaidah penagihan Akseleran sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Yang membedakan Akseleran dengan P2P Lending
lainnya
adalah
di Akseleran, lebih
dari
99% nilai
portofolio pinjaman pelaku usahanya beragunan, seperti berupa invoice financing atau SPK atau PO atau
inventory dan
dinotariskan,”
tambah
Elquino.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img