MONETER
– Kementerian PUPR mengalokasikan program pembiayaan perumahan pada tahun 2023
dengan total anggaran Rp34,17 triliun untuk 274.924 unit.
“Melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) dengan anggaran sebesar Rp25,18 triliun sebanyak 220.000
unit,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kamis (25/8/2022).
Kemudian untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM),
lanjutnya, dengan anggaran Rp890 miliar sebanyak 220.000 unit. “Subsidi Selisih
Bunga (SSB) dengan anggaran Rp3,46 triliun sebanyak 754.004 unit,” ucap Basuki.
Sedangkan untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
dengan anggaran Rp4,64 Triliun sebagai dana masyarakat sebanyak 54.924 unit.
Sebelumnya, pemerintah menyalurkan dana senilai
Rp97,44 triliun untuk Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
sejak 2010 hingga Juni 2022 kepada 1,1 juta unit rumah di seluruh Indonesia.
Untuk diketahui, hingga Juni 2022, telah tercapai
target 49,78% dari total 200 ribu perumahan bagi MBR. Sumber dana sebesar Rp30
triliun berasal dari APBN yang disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN)
sebesar Rp21,1 triliun dan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP
Tapera) Rp19,1 triliun.