Moneter.id – Jakarta – Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) bekerjasama
dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggelar pertemuan bisnis (business matching) yang mempertemukan para
eksportir mebel dan kerajinan dengan buyer dari
negara Meksiko.
Pertemuan ini
dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko yakni H.E. Cheppy
Triprakoso Wartono, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif
Kementerian Perdagangan yakni Miftah Farid, Ketua Komite Tetap Amerika Kadin
Indonesia yaitu Diono Nurjadin, Wakil Ketua Komite Bilateral Meksiko Kadin
Indonesia yaitu Agus Gunawan, Executive Regional Director of US-Mexico Chamber
of Commerce California Regional Chapter yakni Marlen Marroquin) dan lainnya.
Kata Ketua Umum
Asmindo, Dedy Rochimat, kegiatan ini dilakukan untuk memperluas pangsa pasar
ekspor produk -produk mebel dan kerajinan ke Kawasan Amerika Utara, khususnya
Meksiko.
“Sebanyak 20 delegasi buyer dari Meksiko turut serta
dalam acara ini, dan melakukan negosiasi bisnis dengan eksportir mebel dan
kerajinan anggota Asmindo,” kata Dedy, Kamis (19/10).
Menurutnya, business
matching ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen dan dukungan Asmindo
terhadap program pemerintah terkait meningkatkan kinerja ekspor produk-produk
Indonesia ke manca negara, terutama ke negara-negara di kawasan Amerika Utara,
khususnya Meksiko.
Populasi Meksiko yang mencapai 130 juta jiwa dengan produk
domestik bruto (PDB) lebih dari USD11.000 per kapita, menjadikan Meksiko
sebagai mitra prospektif.
Tercatat pada tahun 2022 lalu, pangsa pasar produk mebel dan
kerajinan di Meksiko mencapai angka USD 8,5 miliar dan pada tahun 2023 ini
diprediksi akan terus tumbuh hingga mencapai USD 8,8 miliar.
Sementara itu data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa
pada 2022 lalu, ekspor mebel dan kerajinan Indonesia ke Meksiko baru mencapai
angka USD 8,2 juta atau mengalami peningkatan sebesar 20 persen dibanding 2021.
“Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar ekspor mebel
dan kerajinan Indonesia ke Meksiko masih sangat terbuka, dan memiliki prospek
yang sangat baik untuk dapat terus ditingkatkan,” ujarnya.
Asmindo juga berkeyakinan produk-produk mebel dan kerajinan
Indonesia sangat cocok dan memiliki daya saing yang baik untuk dapat masuk ke
pasar Meksiko.
Indonesia memiliki sumber bahan baku yang berlimpah dan
berkelanjutan seperti kayu, rotan, bambu, seagrass, eceng gondok, abaca dan
serat-serat alam lainnya. Selain itu Indonesia juga memiliki pekerja terampil
dengan keahlian tinggi dalam bidang mebel dan kerajinan, dengan desain-desain
yang unik dan menarik.
“Diharapkan produk[1]produk mebel dan kerajinan Indonesia dapat
mendukung kebutuhan mebel dan kerajinan di Meksiko, baik untuk kebutuhan hotel,
resort, perkantoran, maupun untuk perumahan, apartemen dan lain-lain,”
ujarnya.