MONETER – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. mencatat persentase transaksi melalui kanal digital mencapai 90 persen dari keseluruhan transaksi. Mayoritas transaksi dilakukan melalui aplikasi mobile banking Muamalat Digital Islamic Network (DIN).
Kata Direktur Operasi Bank Muamalat Awaldi, bahwa telah
terjadi pergeseran kebiasaan nasabah yang lebih aktif menggunakan layanan
digital dan yang datang ke kantor cabang semakin berkurang. Pandemi Covid-19
yang terjadi sejak 2020 menjadi katalis peralihan tersebut.
“Sebagai gambaran, transaksi digital sebelum pandemi
hanya sekitar 30% dari total transaksi. Dengan adanya peningkatan menjadi 90%
ini menunjukkan bahwa nasabah kami sudah lebih aktif dan nyaman bertransaksi
menggunakan Muamalat DIN. Hal ini juga bagian dari strategi perusahaan untuk
memacu peningkatan dana murah (Current
Account & Saving Account/CASA),” ujarnya disiaran pers yang diterima,
Jumat (23/9/2022).
Selama masa pandemi sampai September 2022 Muamalat DIN
telah memproses transaksi dengan nominal lebih dari Rp46 triliun yang berasal
dari 33 juta transaksi. Lebih dari 70% berupa transaksi transfer elektronis.
Sisanya adalah transaksi lain seperti pembelian pulsa dan top up uang
elektronik.
“Sejak diluncurkan pada akhir 2019 lalu sebagian besar
nasabah lama dan hampir semua nasabah baru sudah menjadi pengguna Muamalat DIN,”
paparnya.
Ketahui, aplikasi Muamalat DIN dilengkapi dengan fitur
keamanan terbaru seperti biometric login
dan auto read One Time Password
(OTP). Muamalat DIN juga bisa digunakan oleh nonnasabah Bank Muamalat karena
terdapat fitur konten Islami seperti kalkulator zakat, jadwal salat dan arah
kiblat.
Terdapat juga fitur pembayaran menggunakan QR Code
yang terhubung dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang
merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank
Indonesia.
Fitur QR Code Muamalat DIN saat ini sudah dapat
digunakan untuk transaksi di merchant-merchant yang menggunakan logo QRIS
seperti toko ritel, SPBU hingga kotak amal.
Sebelumnya, Bank Muamalat juga meluncurkan fitur Gerai
Reksa Dana Syariah di Muamalat DIN. Gerai Reksa Dana Syariah berbasis online
pertama di Tanah Air ini menggandeng FUNDTastic+ sebagai Agen Penjual Efek
Reksa Dana (APERD) serta PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) dan
Eastspring Investments Indonesia selaku manajer investasi.
Data Bank Muamalat menunjukkan bahwa minat nasabah
perseroan terhadap produk investasi terus meningkat dari tahun ke tahun yang
sejalan dengan pertumbuhan penjualan. Rata-rata penjualan tumbuh sekitar 160%
per tahun selama 4 tahun terakhir.
Adapun untuk pelayanan haji, Muamalat DIN memiliki
fitur Pembukaan Rekening Tabungan Jamaah Haji (RTJH) dan Pembayaran Setoran
Awal Porsi Haji. Inovasi ini memudahkan calon jemaah haji Tanah Air untuk
melakukan pendaftaran haji tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
Nasabah cukup membayar setoran awal pendaftaran haji sebesar Rp25 juta melalui
aplikasi Muamalat DIN di smartphone.