Moneter.co.id – Sejumlah bank pelat merah tidak keberatan untuk membayar setoran dividen yang tinggi.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, rasio dividen usulan Kementerian BUMN sudah sesuai. Prinsipnya rasio modal BRI yang mencapai 22,91% lebih dari cukup untuk ekspansi selama tiga tahun ke depan. BRI menargetkan pertumbuhan kredit berkisar 12%-14% di tahun ini.
Secara umum investor juga senang dengan kenaikan dividen ketika pertumbuhan industri sedang lambat. Karena nanti pada saat pertumbuhan ekonomi kembali tinggi dan permintaan kredit naik, maka laba perbankan akan banyak ditahan untuk memperkuat modal pada kinerja berikutnya.
Sementara itu, Bob T. Ananta, Direktur Perencanaan dan Operasional BNI juga menyampaikan, tampaknnya akan sedikit kenaikan rasio dividen di tahun ini. Seperti diketahui, BNI menyetor dividen sebesar 25% untuk kinerja tahun 2015.
Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN mengatakan, pihaknya perlu menjaga rasio modal yang tinggi karena perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit yang jauh lebih tinggi dibandingkan bank BUMN lainnya yaitu 20%-22%.
“Maka kami mengusulkan kepada pemegang saham besaran rasio dividen yang relatif kecil atau sama dengan tahun lalu yakni 20%,” ujar Imam.
(HAP)
