Moneter.id – PT Barata Indonesia (Persero) mengawali 2019 dengan mengekspor komponen
pembangkit listrik jenis condenser and LP
outer casing, yang diproduksi di pabrik Cilegon, Banten, ke Brasil, Amerika
Selatan.
Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin mengatakan
pembangkit listrik buatan anak negeri tersebut akan digunakan di pembangkit
listrik GNA Novo Tempo Project yang memiliki kapasitas 1.300 MW.
“Ekspor perdana komponen pembangkit listrik pada awal 2019
itu merupakan langkah positif bagi perusahaan,” ucapnya dalam rilisnya di
Jakarta, Kamis (03/1)
Apalagi, pada tahun ini, Barata Indonesia akan meningkatkan
nilai ekspor perusahaan, terutama untuk komponen pembangkit listrik.
“Kami besyukur pada awal tahun ini, kami
bisa mengekspor komponen pembangkit listrik karya anak bangsa ke Brasil. Kami
berharap ekspor tidak berhenti di sini, namun bisa berlanjut sepanjang
tahun,” ujarnya.
Selain itu, tahun ini Barata berniat meningkatkan nilai
ekspor, termasuk untuk komponen pembangkit listrik dengan target nilai ekspor
di angka 17 juta dolar AS. Peningkatkan
tersebut diharapkan selain menambah devisa negara juga meningkatkan nilai total
ekspor perusahaan pada tahun ini.
Selain komponen pembangkit listrik, Barata juga mengekspor
komponen kereta api ke berbagai negara. Pada 2019, Barata menargetkan nilai ekspor pengecoran (foundry)di angka
23 juta dolar AS.
Pasca mengakuisisi pabrik Siemens Indonesia di Cilegon yakni
Siemens Power dan Gas-Turbine Components, Barata menargetkan untuk memperkuat
posisi perusahaan di bidang pembangkit listrik.
Sebagai koordinator dalam program lokal konten pembangkit
listrik, Barata berharap aset baru yang dimilikii di bidang pembangkit listrik
tersebut dapat meningkatkan penjualan untuk pasar lokal dan internasional.
Sebelum melakukan ekspor ke Brasil, Barata juga telah
mengekspor komponen pembangkit listrik blade
ring dan combustion chamber ke
Kaohsiung, Taiwan pada medio Oktober 2018.