Moneter.id – Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat
aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp1,45
triliun pada pekan pertama periode transaksi 3-6 Februari 2025.
Rinciannya, modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga
Negara (SBN) sebesar Rp9,14 triliun. Namun terdapat modal asing keluar bersih
di pasar saham sebesar dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing
sebesar Rp3,29 triliun dan Rp4,40 triliun. Dengan demikian, modal asing masuk
bersih menjadi sebesar Rp1,45 triliun.
“Sejak 1 Januari hingga 6 Februari 2025, modal asing keluar
bersih di pasar saham sebesar Rp2,85 triliun. Sedangkan modal asing masuk
bersih di SBN dan SBRI masing-masing sebesar Rp10,73 triliun dan Rp10,44
triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso,
Jumat (7/2).
Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS)
Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 75,32 basis point (bps) per 31
Januari 2025 menjadi 74,98 bps per 6 Februari 2025.
Nilai tukar rupiah dibuka sedikit menguat di level Rp16.320
per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, dibandingkan posisi pada penutupan
perdagangan Kamis (6/2), di level Rp16.325 per dolar AS.
Sementara, indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level
107,69 pada akhir perdagangan, Kamis (6/2). DXY merupakan indeks yang
menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama, antara
lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc
Swiss.
Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun naik ke level 6,92 persen pada Jumat pagi, dari sebelumnya 6,88 persen pada akhir perdagangan Kamis (6/2). Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,434 persen pada akhir perdagangan Kamis (6/2).
“Pihaknya terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan
otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung
ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutup Ramdan.