Moneter.co.id – BPJS Ketenagakerjaan resmi meluncurkan inisiatif
Penggerak Jaminan Sosial Nasional (PERISAI) untuk diimplementasikan secara
nasional di Pasar Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin, (5/2). Sebelumnya
PERISASI telah diperkenalkan secara terbatas sejak November 2017.
Peluncuran PERISAI ini dihadiri oleh Pemerintah
Kabupaten Gianyar, Kementerian dan Lembaga terkait dan Perwakilan dari Federasi
Sharoushi Jepang, Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) Indonesia serta
mitra perbankan dari CIMB Niaga dan BNI.
“Hari ini kami secara resmi meluncurkan PERISAI di
tengah pedagang Pasar Sukawati, sebagai simbol hadirnya PERISAI ke tengah
pekerja BPU dan UMKM,” kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto
yang menghadiri kegiatan tersebut, Senin (05/02).
Baca juga: Sukses Tahun Lalu, BPJS Ketenagakerjaan Optimis Melangkah di 2018
Agus menjelaskan, pihaknya berterima kasih kepada JICA
dan juga Federasi Sharoushi Jepang dan semuanya karena telah mendukung untuk
mengimplementasikan PERISAI.
Agus menjelaskan tujuan peluncuran kegiatan ini agar
masyarakat pekerja Indonesia dapat mengenal PERISAI secara lebih luas, sehingga
tidak ada keraguan untuk bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui
PERISAI.
“Pekerja tidak perlu risau dengan format akuisisi
melalui PERISAI, karena format ini resmi dan tidak dibeda-bedakan, baik dari
sisi pelayanan maupun akses terhadap informasi. Selain itu kami juga mengawasi
dengan ketat, baik regulasi maupun aktifitas Perisai di lapangan”,
tambahnya.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat pekerja yang
mendaftarkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan melalui PERISAI, untuk
memastikan telah menerima bukti transaksi dan kartu kepesertaan yang dikirimkan
secara otomatis ke handphone-nya.
Agus juga mengajak masyarakat yang memiliki komunitas
dan networking luas dengan lingkungan
pekerja informal dan UMKM untuk bergabung menjadi PERISAI. “Kami terbuka
kepada masyarakat yang ingin bergabung menjadi bagian dari PERISAI, cukup
mendaftarkan diri melalui kantor cabang kami”, terang Agus.
Agus menekankan para PERISAI akan mendapatkan insentif
yang menarik atas setiap akuisisi dan pembayaran iuran yang dilaksanakannya,
tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga
PERISAI akan berperan dalam menjaga keberlangsungan pembayaran iuran program
BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam kegiatan ini BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan
apresiasi kepada 133 PERISAI berprestasi dari seluruh Indonesia. Mereka
didatangkan untuk menikmati keindahan alam Bali dan pertunjukan artis Via
Vallen yang juga memeriahkan kegiatan peluncuran PERISAI ini.
“Apresiasi ini sebagai wujud kepedulian BPJS
Ketenagakerjaan kepada para PERISAI. Kami harap dengan adanya apresiasi seperti ini akan mendorong semua PERISAI
bekerja lebih giat lagi,” jelas Agus
Menurut Agus, PERISAI juga berpotensi untuk membuka
lapangan pekerjaan baru, dan daya saing SDM PERISAI akan terus ditingkatkan
dengan pelatihan, sehingga kompetensinya akan terus meningkat, dibagi dalam 3
tahapan kompetensi.
PERISAI dengan level kompetensi tertinggi akan menjadi expertise jaminan sosial yang mampu
berperan sebagai konsultan maupun tenaga pengajar. Sehingga PERISAI menjadi
pionir kesejahteraan masyarakat yang akan mengedukasi, mensosialisasikan dan
membantu para pekerja di semua sektor untuk mendapat perlindungan jaminan
sosial.
“Kami harap PERISAI dapat menjadi katalis utama
untuk meningkatkan cakupan kepesertaan pekerja BPU dan UMKM. Namun kami juga
akan terus mengembangkan inovasi
strategi lainnya sesuai segmen pekerjanya, agar seluruh pekerja di Indonesia
dapat terlindungi,” pungkas Agus.
Sekedar informasi, PERISAI merupakan sebuah inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan
untuk memperluas cakupan kepesertaan dan perlindungan jaminan sosial
ketenagakerjaan melalui sistem keagenan untuk mengakuisisi pekerja informal
atau Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
BPJS Ketenagakerjaan mengadopsinya dari konsep Sharoushi
dan Jimmikumiai asal Jepang, dan disempurnakan dengan pemanfaatan teknologi
informasi berbasis digital untuk kemudahan operasional dan meminimalisir risiko
terjadinya fraud.
Implementasi PERISAI didukung juga oleh sistem perbankan
untuk memastikan transaksi keuangan berjalan dengan baik, yaitu Bank CIMB Niaga
dan Bank BNI.
Dengan dukungan sistem teknologi informasi tersebut,
PERISAI dapat bekerja bermodalkan hanya handphone
dalam mengakuisisi peserta, dan kinerjanya dapat dipantau secara real time oleh pihak BPJS
Ketenagakerjaan.
Dalam kurun waktu 2 (dua) bulan, telah terdaftar 1.300
PERISAI yang telah berhasil mengakuisisi
54.000 pekerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
(TOP)