Minggu, Oktober 5, 2025

BNI dan Pertani ‘SERGAB’ Gabah Petani

Must Read

Moneter.co.id – Program Sergab 46
atau Serap Gabah yang digelar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
bersama PT Pertani (Persero) di Jawa Timur, mampu menyerap sekitar 700 ton
gabah petani dalam waktu kurang dari sebulan terakhir.

Program yang dilaksanakan
untuk menstabilkan harga jual gabah di petani ini telah digelar di tujuh
kabupaten di Jawa Timur, yaitu di Mojokerto, Madiun, Pasuruan, Jember, Kediri,
Jombang, dan yang terkini di Banyuwangi yang diresmikan di Desa Pondok Nongko,
Kecamatan, Kabat, Banyuwangi, Jumat (6/4). 

Program Serap
Gabah BUMN ini merupakan kegiatan pembelian gabah langsung dari petani dengan
tujuan untuk menjaga stabilitas tingkat harga gabah di tingkat petani. Pada
Program ini, BNI mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para
petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dan pemegang
Kartu Tani BNI. 

Alhasil,
Program Sergab ini juga akan mengamankan kualitas kredit petani debitur KUR
BNI. Pada Program Sergab 46 ini, BNI menjadi penyedia data petani yang layak
untuk menjadi prioritas pembelian gabahnya. 

“BUMN turun langsung
menyerap gabah petani. Ini sebagai upaya agar petani mendapatkan harga gabah
yang baik. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan
bisa menikmati hasil. Sehingga pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan bagi
petani dan keluarganya,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno.

Sejak digelar mulai 20 Maret 2018, BNI dan BUMN pendukung lainnya telah menyerap
gabah di Madiun sebanyak 210 ton dari lahan sawah seluas 30 hektar (ha);
kemudian di Mojokerto sebanyak 176 ton gabah dari 19,8 ha sawah; dilanjutkan di
Pasuruan dengan pembelian sebanyak 175 ton gabah dari 25 ha sawah yang
panen. 

Sergab 46 juga menyerap
sebanyak 105 ton gabah di Jombang dari 15 ha sawah; kemudian 24 ton gabah di
Kediri dari 4 ha sawah; serta 9 ton gabah di Banyuwangi dari sawah seluas 1,3
ha (belum termasuk lahan yang mulai panen hari ini). 

“Potensi lahan yang akan panen di
Banyuwangi mencapai 500 ha. Sekitar 4 ha akan di panen serentak bersamaan
dengan kunjungan Menteri BUMN pada hari ini di Desa Pondok Nongko,” kata 
Sekretaris Perusahaan BNI Kiryanto.  

Lahan sawah di Desa Pondok
Nongko ini dikelola bersama oleh sekitar 50 petani yang tergabung dalam
Kelompok Tani Sumber Kedawung. Para petani di kawasan ini telah menerima KUR
BNI, yang rata-rata sebesar Rp 9 juta per ha sawah. 

“Area panen di Desa
Pondok Nongko ini merupakan contoh lahan pertanian yang baik, antara lain
ditunjukkan dengan adanya irigasi teknis yang memadai sehingga mereka dapat
panen 3 kali dalam setahun. Kelompok Tani nya pun tergolong adaptif terhadap
teknologi baru. Selain itu, tanaman padinya menggunakan varitas IR64 yang
secara spesifikasi tahan terhadap hama wereng coklat,” ungkap Kiryanto.

Saat ini, jumlah Kartu Tani
yang telah disalurkan BNI kepada petani di Jawa Timur mencapai 870.628 kartu.
Kartu Tani ini berperan sebagai sarana pemantau yang dapat menunjukkan lokasi
panen dalam rangka penyerapan gabah. Kartu Tani juga menjadi alat pemberian KUR
untuk musim tanam berikutnya. 

Penyerapan gabah di tingkat
petani oleh BUMN ini menggunakan harga pembelian minimal sebesar harga yang
ditetapkan Pemerintah. Sistem pembayaran dilakukan dengan mengkreditkan secara
langsung ke rekening petani sesuai dengan kualitas gabah. BUMN Pangan akan
melakukan pemrosesan gabah menjadi beras yang selanjutnya dijual ke
pasar. 

BNI bekerja sama dengan
beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus di Jawa Timur, yaitu PT Pertani
(Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero). Kerja sama juga dilaksanakan dengan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), misalnya untuk Program Sergab46 di Garut, Jawa
Barat.

Penyaluran beras tersebut
memanfaatkan penyebaran agen-agen bank Himbara sebagai titik-titik penjualan
beras kepada masyarakat. Peran perbankan di dalam proses penyaluran beras ini
adalah sebagai penyedia data agen bank. 

Perbankan telah melakukan
pemetaan titik-titik agen bank yang bergerak pada usaha perdagangan sembako
untuk dimanfaatkan sebagai titik penyaluran.

Oleh karena itu, pada
kesempatan di Banyuwangi ini, Rini juga mengunjungi salah satu Agen 46 BNI yang
bernama Ulin Nuha yang mengelola Toko Intan, di Pasar Rogojampi. Di toko inilah
Pertani akan memasok beras yang dioleh dari gabah yang telah dibeli melalui
Program Sergab46 di Banyuwangi.  

Dengan pembelian gabah sejak
dari petani hingga siap jual dalam bentuk beras di toko inilah pemerintah
mengharapkan adanya stabilitas harga hingga di tingkat konsumen terakhir. 

 

(HAP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img