Moneter.co.id – Beberapa perusahaan pembiayaan berencana akan meningkatkan penyaluran pembiayaan rumah (kredit pemilikan rumah/KPR) untuk menyiasati masih lesunya pembiayaan di segmen otomotif. Salah satunya adalah PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI), yang sedang berupaya memperbesar penyaluran pembiayaan rumah.
Presiden Direktur BPFI Markus Dinarto, Selasa (28/3) mengatakan sepanjang tahun 2017 pihaknya menargetkan porsi pembiayaan rumah bisa mencapai sekitar 15% dari total pembiayaan baru yang akan disalurkan.
Markus menjelaskan, pada tahun 2016, porsi pembiayaan rumah yang disalurkan baru mencapai sekitar 4% dari total pembiayaan yang disalurkan. Sepanjang 2016, BPFI menyalurkan pembiayaan Rp814,9 miliar atau hanya mencapai sekitar 97% dari target awal yaitu Rp840 miliar.
Adapun, target pembiayaan baru (new booking) perseroan di tahun ini ialah Rp1,38 triliun atau meningkat 64,28% jika dibandingkan target pembiayaan tahun lalu yaitu Rp840 miliar. “Peningkatan penyaluran pembiayaan ke segmen non otomotif, seperti pembiayaan rumah dilakukan untuk mengejar target pembiayaan di tahun ini,” kata Markus.
Menurutnya, peluang bisnis pembiayaan rumah dinilai cukup bagus lantaran adanya dukungan dari pemerintah melalui program satu juta rumah. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah berharap tidak hanya perbankan saja yang bisa menjadi penyalur KPR, tetapi multifinance juga didorong untuk terlibat dalam program tersebut.
Markus mengungkapkan porsi pembiayaan rumah juga ditargetkan naik, lantaran pihaknya berencana untuk mengurangi porsi pembiayaan kendaraan niaga (commercial car) yang mencatatkan tren penurunan sejak tahun lalu akibat menurunnya kinerja sektor komoditas.
Meskipun porsi pembiayaan kendaraan niaga diturunkan, dia mengungkapkan segmen otomotif masih akan menjadi penyumbang terbesar terhadap total pembiayaan yang disalurkan tahun ini dengan porsi sekitar 80%.
Untuk menopang penyaluran pembiayaan rumah, Markus menyatakan pihaknya tengah menjajaki pendanaan dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Kendati demikian, dia menyatakan pihaknya belum dapat mengungkapkan target pendanaan yang akan didapatkan dari SMF.
(HAP)